Alklepon menjawab, "Iya, itu kode. Harus dari belakang bacanya. Kan berarti harus ke toilet dulu".
*
Kringg,,kringgg..kring..tetiba ponsel Alkapon berdering.Â
"Halo, Prof Felicia Tania, selamat siang. Maaf saya lupa masuk kuliah hari ini. Sedang sibuk urusan keluarga," jelas Alklepon pada si sosok di seberang sana.
Mendengar itu, Alkapon giliran tertawa. "Wah, ternyata kamu menganggap aku keluargamu, ya?"
Alklepon nyengir bak kuda sedang tambal gigi. "Sori, ya. Mana tahan aku punya saudara macam kamu. Kebanyakan kepo," jawabnya ketus.
Alkapon ikut tertawa. Baginya Alklepon ini memang sahabat yang unik. Kalau sedang terpepet, Alklepon pintar mencari alasan. Temasuk ketika ditanya soal pemilik jimat pendongkrak views. Alklepon mungkin sedang menciptakan tokoh fiktif bernama Idur Keca untuk menyembunyikan rahasianya.
Alkapon juga sebelumnya sudah mencari di Mbah Gugel, nama profesor yang sering disebut Alklepon saat teleponnya berdering.Â
Ternyata tidak ada nama Profesor Felicia Tania di data dosen se-Indonesia. Kesimpulan Alkapon, si Alklepon ini mengaktifkan aplikasi yang namanya "Fake Call". Jadi seolah-olah ada Profesor Felicia Tania sedang menelepon, padahal yang telepon itu cuma mesin bot.Â
Ya itulah trik yang juga dilakukan Alkapon saat dia ingin menghindar ketika diajak pacarnya datang ke rumah calon mertua. "Sori Beb, ini ada telepon penting dari Kompasianu. Kan aku wartawan di sana."
Si pacar manggut-manggut. Ia takjub, Alkapon ternyata wartawan Kompasianu, meski secara penampilan ga ada potongan wartawan sedikit pun. Tapi namanya cinta, cinta tak ada logika. Maklum saja, nama pacar Alkapon adalah Anyes Mo Nikah.Â