Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Didier Drogba, Striker Ganas yang Jadi Juru Damai di Tengah Perang Saudara

4 Maret 2022   10:34 Diperbarui: 4 Maret 2022   10:39 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Didier Drogba, striker ganas yang jadi juru damai di tengah perang saudara- (Issouf Sanogo/ AFP)

Di tengah konflik Rusia dan Ukraina, dunia sepak bola pada umumnya mengajak pihak-pihak yang bertikai untuk berdamai. Upaya para pemain sepak bola untuk membawa perdamaian bukan hal baru. Salah satu pemain sepak bola yang juga menjadi tokoh perdamaian adalah Didier Drogba.

Didier Yves Drogba Tebily atau Didier Drogba akan selalu dikenang negaranya dan dunia bukan hanya sebagai pemain sepak bola hebat. Drogba yang pada 2012 meraih juara Liga Champions Eropa bersama Chelsea adalah juga tokoh yang mampu mendamaikan dua kubu yang berselisih di Pantai Gading. 

Inilah kisah Drogba, sang striker ganas yang jadi juru damai bagi Pantai Gading di tengah perang saudara yang berkecamuk di negeri Afrika itu. 

Pada 8 Oktober 2005, Pantai Gading berjuang untuk lolos ke Piala Dunia pertama bagi negara itu. Setelah mengalahkan Sudan, Pantai Gading menunggu dengan cemas untuk mengetahui apakah Kamerun gagal meraih kemenangan atas Mesir. Skenario ini akan membuat impian Pantai Gading menjadi kenyataan. 

Pada saat kedudukan 1-1, Kamerun diberi hadiah penalti pada babak tambahan waktu. Sepertinya Pantai Gading akan absen dari turnamen terbesar sepak bola itu sekali lagi. Namun, upaya Pierre Wome, pemain Kamerun gagal sehingga Pantai Gading lolos kualifikasi Piala Dunia.

Tidak mengherankan, tim Pantai Gading merayakannya dengan penuh kebahagiaan. Akan tetapi pemain penting Pantai Gading, Didier Drogba dengan cepat mengalihkan perhatiannya ke perang saudara yang berkecamuk di tanah kelahirannya sejak 2002. 

Dalam pidato penuh semangat setelah kemenangan atas Sudan, Drogba mengatakan, "Pria dan wanita Pantai Gading. Dari utara, selatan, tengah, dan barat, kami membuktikan hari ini bahwa semua orang Pantai Gading dapat hidup berdampingan dan bermain bersama dengan tujuan yang sama: untuk lolos ke Piala Dunia." 

Para pemain kemudian berlutut ketika Drogba menambahkan, "Sebuah negara di Afrika dengan begitu banyak kekayaan tidak boleh jatuh ke dalam perang. Tolong letakkan senjata Anda dan adakan pemilihan umum."

Setelah pidato, para pemain bangkit dan bernyanyi: "Kami ingin bergembira, jadi berhentilah menembakkan senjatamu!" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun