Rosmani Huang menanggapi undangan bedah artikel Ruang Berbagi. Ia memberikan izin pada RB untuk mengapresiasi dan memberi masukan untuk karyanya.Â
Mari kita ulik salah satu karya dalam rubrik gaya hidup, "Jomlo Itu Pilihan, Bukan Aib".
Keunggulan naskah Rosmani
Rosmani secara jeli menangkap kegelisahan para jomlo yang mungkin saat ini didesak keluarga untuk segera menikah, tanpa memikirkan bagaimana nanti hidup berumah tangga yang kompleks.
Paragraf-paragraf awal karya ini adalah sebuah kisah ilustrasi pasangan muda. Dikisahkan, istri pulang kantor dan harus membereskan rumah karena si suami malah asyik main gim. Si suami terkena PHK sehingga menganggur saja.
Teknik narasi ini adalah cara yang sangat baik untuk mengantarkan pembaca pada pokok utama tulisan: mengapa jomlo itu bukan aib?
Rosmani juga sudah berusaha membuat naskah ini menarik dengan membuat pembagian poin dan warna teks bervariasi.Â
Menjadi pertanyaan bagi saya, mengapa naskah ini tidak naik pangkat menjadi berlabel Artikel Utama? Ada beberapa kemungkinan:
1. Tema ini sudah cukup diulas di mesin peramban, dalam arti sudah banyak penulis lain membahasnya.
2. Tema ini sejatinya berpotensi, namun jatah Artikel Utama di Kompasiana memang terbatas. Jadi, bukan karena kalah mutu.
3. Ada sejumlah teknis penulisan yang bisa diperbaiki agar jadi AU.Â
Nah, apa saja yang masih bisa kita perbaiki dari naskah yang sekilas sudah bagus ini?
Jangan sakit hati dulu. Saya berkali-kali juga bingung, mengapa naskah saya tidak dijadikan AU. Kadang memang jatah AU bagi sekian ribu penulis di Kompasiana ini langka.Â
Tetapi juga karena sejatinya ada hal-hal kecil yang belum kita lakukan untuk meningkatkan mutu artikel. Menurut pengamatan saya, artikel Jomlo Itu Pilihan ini bisa dibenahi dengan:
1. Membuat penomoran poin alih-alih tanda strip.
2. Menambah pendapat psikolog dari jurnal/buku.
3. Menambahkan infografik cantik, baik buatan sendiri atau dari sumber tepercaya.
Sebuah artikel media daring bisa lebih menarik dengan tambahan visualisasi, salah satunya infografik. Ini akan jadi nilai tambah.Â
Selain itu, ada catatan kecil soal penulisan sejumlah kata asing: stress (stres); passion (renjana). Jika memakai versi bahasa asli, sebaiknya gunakan aksara miring atau kursif. Jika ingin padanan bahasa Indonesia, tulis saja: stres dan renjana.Â
Lepas dari itu, artikel ini meraih keterbacaan tinggi: nyaris 600! Mungkin banyak jojoba yang tertarik dan telah memetik hikmah darinya.
Oh iya, jojoba itu apa? Menurut KBBI edisi jenset (baca: Gen Z), jojoba adalah "jomlo-jomlo bahagia". Nggak percaya? Kalau nggak percaya, berarti mungkin Anda bukan jojoba. Hehehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H