Manusia adalah sebuah misteri. Kadang Tuhan pun sampai "bingung" dibuatnya.Â
Manusia diciptakan dengan karsa dan daya cipta. Sejak kecil, setiap insan dididik untuk berjuang meraih sesuatu.Â
Semakin bertambah dewasa, semakin banyak target yang ingin diraih seseorang. Tak sedikit orang yang mengejar kesuksesan, meskipun mereka tahu, kesuksesan itu palsu.Â
Di sekolah, siswa-siswi bersaing pula. Malangnya, sebagian salah jalan. Mencontek, plagiat, dibantu internet, menyewa joki.Â
Di rumah ibadah, orang pun bersaing diam-diam. Memberi sumbangan paling besar untuk pamer. Menyenangkan pemuka agama dengan persembahan, mungkin hasil cuci uang.Â
Di media sosial, orang pun bersaing. Lebih glowing. Lebih penting. Lebih flexing.Â
Di depan pintu surga pun, orang masih mengejar kesuksesan. Diumum-umumkannya segala kebajikan semasa hidupnya.Â
Disanjung-sanjungnya para malaikat penjaga pintu surga dengan puja-puji berbusa-busa.Â
"Oke, silakan masuk ke ruangan penuh kesuksesan ini," kata malaikat pada si  sombong yang sedari tadi merayunya demi meminta izin masuk surga.Â
Pintu pun ditutup. Si sombong senang menikmati musik semarak ruangan itu.Â
Berselang satu jam, musik tetiba senyap. Suasana ruangan jadi gerah. Suara musik diganti teriakan memekakkan  telinga. Si sombong mengetuk pintu yang sudah ditutup malaikat tadi.Â
"Hai, malaikat. Aku ingin masuk surga. Tadi aku pilih tempat gemerlap ini. Kenapa sekarang jadi neraka?"
Si malaikat dari balik pintu menjawab,''Ya salah kamu sendiri pilih masuk neraka saat neraka sedang promo."
***
25 Februari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H