Hasil penelitian psikologi mengenai pentingnya mensyukuri prestasi pasangan
Jurnal Kepribadian dan Psikologi Sosial memuat hasil penelitian bahwa cara seseorang menanggapi prestasi pasangannya adalah faktor paling penting dalam mempererat (atau merusak) ikatan dengan pasangan.
Gable, S. L., Gonzaga, G., and Strachman, A. (2006) menemukan bahwa reaksi pasangan terhadap keberhasilan orang yang mereka cintai berdampak besar pada langgengnya hubungan. Empat dari pasangan yang diteliti berpisah setelah dua bulan. Para wanita ternyata menilai partner pria mereka merespon biasa saja atas keberhasilan mereka.
Merayakan kesuksesan pasangan seolah-olah sebagai kesuksesan sendiri memperkuat ikatan emosional pasangan. Ini juga dapat diterapkan dalam lingkup partner kerja.
Tiga kiat agar dapat mensyukuri prestasi pasangan dan rekan:
Dalam bahasa Pali dan Sansekerta, ada kata unik "mudita". Mudita berarti "kebahagiaan yang datang dari kebahagiaan atas kesejahteraan orang lain.”
Orang yang mencapai jalan mudita kebahagiaan berarti ia ikut merayakan keberhasilan orang lain.
Inilah tiga kiat agar kita dapat mensyukuri prestasi pasangan, rekan, dan sesama insan:
1. Menganggap kesuksesan orang lain sebagai alasan untuk ikut bersyukur, bukan ancaman bagi kita.
Orang lain adalah bagian integral dari hidup kita. Jika mereka bahagia, lingkungan hidup kita juga terdampak secara positif.
2. Berhenti membanding-bandingkan diri dengan orang lain