Ada yang viral tapi bukan prestasi. Alih-alih viral karena gol atau permainan istimewa, bek andalan West Ham United asal Prancis Kurt Zouma telah didenda oleh klubnya. Kurt Zouma juga menghadapi penyelidikan dari badan amal kesejahteraan hewan terkemuka di Inggris setelah sebuah video viral menunjukkan Zouma menendang dan memukul kucingnya.
Pada hari Rabu, West Ham merilis pernyataan resmi bahwa Zouma dan klub taat mengikuti penyelidikan oleh Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA). Dua kucing peliharaan Zouma juga telah diserahkan ke RSPCA.
West Ham juga telah menjatuhkan denda 250.000 paun pada Zouma. Denda itu akan disumbangkan ke badan amal kesejahteraan hewan. Klub asal London ini menegaskan, pihaknya menangani masalah ini dengan sangat serius.
Kekonyolan yang berbuah citra buruk
Apa yang dilakukan Kurt Zouma ini adalah sebuah kekonyolan yang berbuah citra buruk bagi dirinya dan klubnya. Video yang viral itu sebenarnya diunggah oleh adik Zouma yang juga menganggap kekerasan pada kucing itu sebagai gurauan yang layak diunggah ke media sosial.
Menurut seorang sumber, Zouma marah pada kucingnya yang membuat kekacauan di rumahnya. Si kucing memecahkan vas dan merobohkan lampu lemari dapur. Kurt Zouma lantas menendang dan melempar sepatu ke arah kucingnya. Adik Zouma merekam semuanya dan tertawa.Â
David Moyes, pelatih West Ham tetap menurunkan Zouma dalam laga melawan Watford. Menariknya, penggemar West Ham dan Watford sama-sama menunjukkan ketidaksukaan dengan merisak Zouma sepanjang laga.Â
Pemain West Ham, Michael Antonio merasa bahwa tindakan perisakan pada Zouma atas aksi kasarnya pada kucing sudah berlebihan. "Apakah aksi itu lebih buruk dari aksi rasisme?" tanya Antonio.Â
"Ada orang yang telah dihukum dan ditangkap karena rasisme, dan tetap bermain sepak bola sesudahnya. Mereka mendapat hukuman delapan pertandingan atau semacamnya, tetapi orang-orang sekarang menyerukan agar (Zouma) dipecat," bela Antonio.Â
Hukuman sosial dan ekonomi sudah diterima Zouma
Zouma memang telah meminta maaf atas tindakan tak terpujinya itu. Akan tetapi, dia tetap tidak bisa mengelak dari hukuman sosial dan ekonomi yang sudah dan sangat mungkin akan dia terima.Â
Bukan hanya Kurt, adiknya juga menuai badai. Adik Zouma, Yoan, yang diduga merekam video tersebut, telah diskors oleh klubnya Dagenham & Redbridge.Â
Sebuah perusahaan pakaian olahraga yang jadi sponsor Zouma telah memutus kontrak dengan pemain timnas Prancis itu. Di Prancis sendiri, sebuah organisasi pencinta hewan mendesak agar timnas Prancis tidak lagi memanggil Zouma.Â
Hikmah bagi kita
Zouma bukan satu-satunya atlet profesional yang menuai badai akibat perilaku konyolnya. Memang tidak semua lantas mendapat kecaman sekeras Zouma.
Misalnya, David de Gea pernah dikecam pada 2011 karena dia memakan sebuah donat tanpa membayarnya. Padahal, harga donat hanya Rp16.000 saja. Masalah itu diselesaikan secara internal oleh toko donat, namun telanjur viral dan menjadi bahan olokan untuk de Gea.
De Gea membela dirinya dengan mengatakan, saat itu hanya salah paham saja antara pemilik toko dengan dirinya yang belum lancar bahasa Inggris.Â
Profesionalitas seseorang rupanya tidak dinilai berdasarkan performa di tempat kerja saja, tetapi justru dari perilakunya di rumah dan di tengah masyarakat.
Masyarakat Inggris dan Eropa terkenal kritis dalam menilai profesionalitas seseorang. Apalagi menilai sosok publik terkenal seperti Zouma dan De Gea yang bergaji sangat tinggi untuk ukuran pekerja di Inggris.Â
Semoga kita dan para atlet kita, apalagi yang berkarier di luar negeri, belajar bersikap profesional di mana pun. Salam sehat selalu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H