Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dahsyatnya Pengaturan Skor: Bola Itu Bundar tapi Juga Kadang Milik Bandar

13 Februari 2022   05:37 Diperbarui: 13 Februari 2022   06:57 2769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dahsyatnya pengaturan skor, potret mafia bola dunia - Photo by Tembela Bohle/Pexels

Pertandingan divisi yang lebih rendah adalah target utama untuk kelompok kejahatan karena lebih mudah menemukan oknum yang bisa "diatur" dan skor ganjil tidak menimbulkan banyak kecurigaan.

Mafi judi juga biasanya menarget pemain di posisi kunci (misalnya kapten, kiper, dan striker) atau pemain yang berjuang dengan masalah pribadi (keluarga, narkoba, alkohol) atau yang mudah disuap. Perantara mafia judi sering kali adalah mantan pemain tim, dan pastinya seseorang yang mengenal sepak bola lokal.

Struktur mafia judi olahraga, termasuk sepak bola - europol
Struktur mafia judi olahraga, termasuk sepak bola - europol

Karena sangat besarnya uang yang dipertaruhkan dan luasnya jaringan mafia bola, perjudian sepak bola sulit dikendalikan aparat penegak hukum. Sepanjang sejarah, perjudian sepak bola juga menjadi sarana pencucian uang kejahatan.

Mafia judi bola di Eropa

Eropa pun kesulitan menindak mafia taruhan sepak bola. Skandal taruhan sepak bola terus terjadi di mana saja, termasuk di Eropa yang selama ini menjadi pusat sepak bola internasional. 

Pada 2015/2016, mafia judi diduga memanipulasi sejumlah pertandingan di Jerman dan Denmark. Dalam kedua kasus tersebut, seorang perantara di Denmark menghubungi pemain untuk menyuap mereka agar mencetak skor tertentu.

Wasit Jerman Robert Hoyzer pada tahun 2005 dijatuhi hukuman dua tahun lima bulan penjara karena pengaturan pertandingan. Ada pula Ante Sapina yang dijatuhi hukuman 16 tahun di Athena pada 2018 setelah proses hukum yang berlangsung 14 tahun. 

Pada lebih dari 600 pertandingan olahraga di Jerman dan Eropa, para penyelidik menemukan indikasi pengaturan pertandingan. “Beberapa pemain sepak bola dari divisi kedua Liga Jerman ke-2 memiliki hutang judi dengan pelaku,” jelas seorang jaksa Jerman. 

Demikian pula, skandal taruhan di Italia (Calciopoli) menjadi catatan hitam dalam sejarah pengaturan pertandingan sepak bola Eropa. Calciopoli melibatkan, antara lain, mantan manajer Juventus yang telah memanipulasi keputusan wasit. 

Dia bahkan bisa mengatur siapa wasit Serie A yang bertugas memimpin pertandingan yang akan datang, atau memberikan instruksi pada wasit untuk menunjukkan kartu kuning kepada pemain tertentu. Juventus kemudian kehilangan dua gelar juara. Klub kebangaan Turin ini bahkan terpaksa terdegradasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun