Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tagar HarunaOut dan SaveSTY: Suporter Timnas Bela yang Benar

17 Januari 2022   19:04 Diperbarui: 17 Januari 2022   19:24 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tagar HarunaOut dan Save STY, suporter Timnas bela yang benar - dok PSSI

Euforia suporter menyambut prestasi gemilang para pemain Timnas Indonesia dalam ajang Piala AFF 2020 lalu tetiba diganggu pernyataan salah seorang Exco PSSI.

Dalam wawancara dengan Podcast JPNN, Haruna Soemitro sang Exco PSSI mengkritik STY yang hanya bisa membawa Indonesia sebagai runner-up atau juara kedua Piala AFF 2020. 

Dalam wawancara dengan media, Haruna menyamakan STY dengan pelatih-pelatih sebelumnya yang juga gagal membawa Indonesia juara di ajang regional Asia Tenggara. 

Bukan hanya itu saja pernyataan Haruna Soemitro yang menyulut protes suporter Timnas Indonesia. "Saya justru berharap agar PSSI dalam hal ini jangan hanya terbawa arus kepada soal pemberantasan match fixing. Karena riil match fixing bukan sesuatu yang harus diberantas.. Tapi, sesuatu yang harus dilihat secara proporsional bawah apakah benar ada, baru kemudian kita melangkah ke cara mengatasinya," ucap Haruna.

Pernyataan Haruna soal "match fixing bukan sesuatu yang harus diberantas" sangat membingungkan dan kontroversial. Kalimat itu tidak sepantasnya dikatakan seorang pejabat PSSI yang justru harus memberantas praktik pengaturan skor pertandingan.

Mengatasnamakan "para pelatih klub-klub Indonesia", Haruna juga mengkritik gaya permainan Timnas Indonesia di bawah Shin Tae-yong yang lebih menggunakan direct ball alih-alih permainan kaki ke kaki yang diterapkan klub-klub.

Haruna Soemitro juga mengkritik hasil buruk 4-0 kekalahan Indonesia dari Thailand. Sebelumnya dalam laga Sea Games, Indonesia sempat menang 2-0. Menurutnya, ini bukti sahih bahwa STY tidak bisa membawa hasil prestasi untuk Indonesia. Padahal hasil adalah tujuan PSSI mendatangkan STY. 

Mantan manajer Madura United itu pun menyebut rencana STY memainkan pemain naturalisasi akan menutup kesempatan para pemain muda. Umpama, kedatangan Sandy Walsh dinilainya akan menggeser Asnawi Mangkualam.

Suporter Timnas membela yang benar

Menanggapi aneka pernyataan kontroversial Haruna Soemitro, suporter Indonesia menyuarakan tagar HarunaOut dan SaveSTY sejak beberapa hari terakhir. 

Tagar HarunaOut dan SaveSTY sejatinya adalah wujud kepedulian suporter Indonesia akan risiko kemunduran sepak bola Indonesia jika PSSI gegabah menilai STY berdasarkan hasil instan saja.

Visi STY untuk sepak bola Indonesia

Shin Tae-yong memiliki visi brilian untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Dalam wawancara dengan sebuah kanal YouTube Korea Selatan, STY membeberkan, ia ingin membangun Timnas Indonesia dengan basis para pemain muda.

STY ingin membangun sepak bola Indonesia dari akarnya, bukan melihat langsung pada buahnya. 

"Tidak bisa hanya membebankan prestasi di kancah senior kepada pelatih. Sebelum saya masuk, Indonesia adalah tim dengan rata-rata pemain tertua di Asia Tenggara. Tapi sekarang di tangan saya rata-ratanya 21,5 tahun. Tim seniornya rata-rata berumur 21,5 tahun. Saya benar-benar merekrut pemain-pemain muda," tandas STY.

Dalam wawancara dengan Dedy Corbuzier, STY menekankan pentingnya organisasi permainan dalam sepak bola. STY yang pernah membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman 2-0 ini juga secara jujur mengulas kelebihan dan kelemahan para pemain Indonesia.

Kelemahan mendasar para pemain Indonesia adalah belum bermental profesional, belum memiliki pola makan sehat standar atlet profesional, dan belum menerapkan weight training secara luas.

STY bahkan harus memulai dari dasar ketika melatih para pemain Timnas Indonesia, antara lain dengan mengajari mereka mengoper dengan baik dan melihat posisi rekan saat bermain.

Permainan Timnas di bawah asuhan STY cukup baik

Tidak adil menilai STY hanya berdasarkan hasil satu turnamen saja. Tidak adil pula menilai dari satu pertandingan belaka. Di final, memang Indonesia kalah kelas dari Thailand yang diisi para pemain matang.

Akan tetapi, permainan Timnas Indonesia sangat kompak dan atraktif berkat sentuhan tangan dingin STY. Terbukti, Indonesia bisa melaju sebagai jawara grup B yang dihuni Vietnam dan Malaysia, dua tim kuat.

Timnas Indonesia bahkan mampu mencetak 20 gol selama gelaran Piala AFF 2020. Ini adalah raihan terbanyak. Thailand hanya mampu mencetak 18 gol.

Singkat kata, STY sang pelatih kaliber internasional sangat patut dipertahankan dalam jangka waktu yang lebih lama lagi demi kemajuan Timnas Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun