Agenda rapat juga perlu fokus. Jika memang rapat evaluasi, tidak perlu kebanyakan sambutan dan pengantar. Langsung saja dibahas apa evaluasi untuk STY dan Timnas Indonesia.Â
Idealnya, para peserta rapat dan STY sudah mendapat draf materi pokok sehingga sudah bisa menyiapkan jawaban yang sistematis. Apalagi STY perlu waktu untuk menyampaikan jawaban melalui penerjemah ke dalam bahasa Indonesia.
Penerjemah juga perlu diberi draf materi pokok agar tugasnya lebih mudah. Tidak profesional jika mengadakan rapat dengan orang asing tetapi tidak membuat persiapan yang mencukupi.
Penentuan waktu dan cara rapat
Penentuan waktu rapat dan cara rapat juga terkesan jauh dari profesionalitas. Jika sudah tahu STY harus terbang ke Bali, mengapa memaksakan rapat mepet begitu?Â
Apa tidak bisa dilakukan rapat online ketika STY masih dikarantina? Bukankah waktu itu dia punya waktu sangat luang? Bukankah bisa "dicicil" dengan rapat daring dulu sebelum rapat akbar evaluasi agar rapat tidak terlalu lama?
Bukankah ada yang namanya Focus Group Discussion dalam kelompok mini sebelum diadakan forum umum? Sudahkah ini diterapkan PSSI?
Kritik ini bukan untuk menyudutkan siapa-siapa. Hanya keprihatinan dan wujud rasa cinta pada PSSI dan segenap penggawa Timnas Garuda, termasuk pelatih Shin Tae-yong yang sangat dihormati di Korea Selatan.
Kalau pelatih sekaliber Shin Tae-yong yang saya nilai sangat penyabar dan ramah itu sampai tersinggung, kemungkinan besar bukan STY yang salah.Â
Salam hormat untuk PSSI dan STY.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI