Coutinho bergabung dengan Villa dengan membawa catatan 36 gol dan 23 asis dalam 144 pertandingan untuk Barca dan Bayern.
Empat tahun setelah meninggalkan Liverpool, Coutinho terbukti bisa bangkit kembali di Liga Inggris dalam debutnya bersama Aston Villa yang dilatih sesama mantan penggawa Liverpool, Steven Gerrard.Â
Faktor yang yang seharusnya membantu reintegrasi Coutinho kembali ke performa terbaik di Liga Premier Inggris adalah Gerrard, yang menjadi kapten Coutinho di Liverpool selama dua setengah tahun.
Steven Gerrard sudah sangat mengenal karakter Coutinho. Gerrard tahu pasti posisi ideal bagi Coutinho di Aston Villa yang dihuni para pemain berbakat.Â
Ditilik dari heat map, Coutinho diberi ruang oleh Gerrard untuk menjelajah sisi kiri dan tengah lapangan dalam debutnya untuk Aston Villa. Sesuatu yang tidak selalu dia dapatkan ketika memperkuat Barcelona dan Munich.
Coutinho umumnya berkembang ketika tim dibangun di sekelilingnya untuk menggali sisi kreatif tim dari Coutinho. Pemain asal Brasil itu mengalami kesulitan untuk melakukannya di Munich ketika Flick mengambil alih peran sebagai manajer tim utama.
Flick telah mencoba menerapkan filosofi sepak bola menekan tinggi, di mana seluruh tim menekan dengan keras untuk memenangkan bola. Para pemain seperti Serge Gnabry, Thomas Muller, dan Ivan Perisic sangat cocok dengan gaya ini, namun taktik ini membuat Coutinho tidak lagi menjadi pusat kreativitas tim.
Satu gol dan satu asis melawan MU adalah bukti bahwa Coutinho masih punya potensi untuk bersinar di usia 29 tahun di bawah pelatih dan strategi yang tepat. Ya, Coutinho masih jauh dari kata "habis" berkat Steven Gerrard yang paham karakter permainannya.
Jika Ronaldo masih bersinar di usia 36 tahun, Coutinho tentu juga masih bisa bangkit dari keterpurukannya di usia 29 tahun.
Ayo, Coutinho. Buktikan keandalanmu. Liga Inggris akan makin menarik dengan kedatanganmu kembali. Welcome back, Coutinho.
Salam hormat dari saya, fans MU.