Memantik Gagasan Kompasiana Local Guide dan Komidi

Kompasiana adalah samudera kaya. Menurut Kaleidoskop Kompasiana 2021, dari 2008-2021 ada 2.469.865 anggota Kompasiana (kompasianer). Total akun verifikasi 657 anggota. Akun tervalidasi 57.831 anggota.

Tempat tinggal kompasianer juga tersebar seantero dunia. Antara lain: Meksiko, Polandia, Jerman, Belanda, Australia, Jepang, Amerika Serikat, Thailand, dan tentu saja Indonesia. 

Kompasiana Local Guide

Saya punya dua gagasan. Yang pertama adalah Kompasiana Local Guide. 

Gagasan membentuk Kompasiana Local Guide sejatinya sangat masuk akal. KLC, demikian singkatannya, bisa menjadi kekuatan Kompasiana dan kompasianer di bidang ekonomi dan sosial.

Dengan anggota yang tersebar di mana-mana, Kompasiana bisa menjadi penghubung insan-insan budiman yang tepercaya sebagai local guide.

Saat ini memang sudah ada silaturahmi antarkompasianer berdasarkan inisiatif pribadi dan komunitas. Umpama, ada komunitas berbasis kedaerahan. Antara lain: K-Jog, Ketapels, Kombes, Kompal, dst.

Akan tetapi, jejaring itu masih belum terkoordinasi dan terdata dengan baik. Umpama, sebaiknya ada pembentukan KLG dan dibuat database per domisili dengan contact person per daerah.

Rekan-rekan kompasianer kiranya senang hati membantu K dalam penyusunan database KLG ini. Wujud jadinya adalah kolom di Kompasiana di mana kita bisa melihat "peta dunia" dengan titik-titik biru tanda domisili Kompasianer yang terdaftar sebagai KLG.

Ada CP yang bisa dihubungi untuk tiap domisili sehingga memudahkan silaturahmi dan juga promosi (jika ada yang pengiklan yang tertarik).

Pengelola mesin pencarian seperti Google mengapresiasi para local guide dengan sapaan sederhana. Sila baca artikel Pak Teo Tarigan 

"Perk", Hadiah Sederhana untuk Hati yang Gembira Bagi Para Kompasianers.
Tentu sangat mengasyikkan jika kita bisa tur keliling Nusantara dan dunia dan di mana pun bisa berkontak dengan orang-orang budiman yang terdaftar sebagai Kompasiana Local Guide.

Kompas Gramedia pun jika ingin mengadakan liputan dan kegiatan bisa menghubungi KLG. Penyaluran bantuan bencana pun bisa dibantu dengan KLG ini. 

Komidi: Kompasiana Mitra Diskusi

Komidi bisa jadi bantuan berharga bagi kemajuan bangsa. Gagasannya sederhana. Buatlah kelompok-kelompok mitra diskusi berdasarkan minat dan atau kompetensi kompasianer yang berminat bergabung.

Sebagai contoh, kelompok mitra diskusi pertanian bisa dipenggawai antara lain oleh Pak Felix Tani dan Ibu Suprihati (keduanya akademisi keren di bidang tani) serta rekan-rekan petani seperti Guido (NTT), M. Nauval (Aceh), dkk.

Komidi-komidi di Kompasiana bisa sangat beragam. Tecermin dari kolom-kolom di Kompasiana. Manfaat Komidi ini adalah untuk membantu diskusi. Juga untuk membantu pembaca yang ingin bertanya pada penulis di bidang tertentu. 

Komidi-komidi ini bisa diundang jadi narasumber untuk Live Youtube atau IG Kompasiana. Wah, bakal asyik, kan? 

Kompasianer yang berminat bisa menulis spesialisasi bidang di informasi akunnya sehingga pembaca tahu. Umpama: Susaham Hartawan. Mitra diskusi gosip artis saham untuk pemula.

Selama ini sebenarnya sudah ada "komidi-komidi partikelir" hasil silaturahmi bawah tanah kompasianer sendiri. Hanya segelintir saja yang tahu, yaitu para anggotanya karena Kompasiana belum mengadakan Komidi resmi. 

Padahal, kompasianer adalah samudera kaya aneka wujud ikan dan tiram mutiara berharga. Teramat sayang jika potensi kompasianer ini kurang diketahui pembaca dan sesama kompasianer sendiri. 

Mbak Kinan bilang: 

Dokpri

Salam sayang dari Ruang Berbagi, mitra diskusi gosip Ozil main di Indonesia ☺️.