Apakah sebuah kebetulan atau temuan mencurigakan?
Apakah "kertas sakti" itu sebuah kebetulan belaka? Bisa jadi demikian. Ditilik dari materi pemain, boleh dibilang PSIM tidak sementereng Persis Solo dan RANS serta Dewa United.Â
Seseorang bisa saja membuat prediksi bahwa PSIM tidak akan lolos ke Liga 1 dengan pertimbangan di atas.Â
Akan tetapi, jika melihat rekor pertemuan PSIM dan Dewa United, sebenarnya PSIM terbukti bisa bersaing. PSIM bermain seri 2-2 melawan Dewa United pada 16 Desember dalam babak 8 besar Liga 2.Â
Laga penentuan promosi antara PSIM dan Dewa United pun diwarnai protes para pemain Laskar Mataram pada wasit. Sejumlah keputusan wasit dinilai merugikan PSIM.Â
Gol Dewa United berkualitas. Skor 1-0 untuk Dewa United sudah cukup untuk promosi ke Liga 1 musim depan.Â
Pelatih PSIM, Seto Nurdiantoro dengan nada ironi mengemukakan, "Saya tidak tahu pasti kenapa pemain kami mengerubungi (wasit), mungkin mau tanya baik-baik. Mau tanya makannya sukanya apa, minumnya sukanya apa, mungkin. Saya juga tidak tahu."
Bola itu bundar. Semua orang tahu. Akan tetapi, jangan lupa bahwa bola itu juga kadang atau sering berada di tangan bandar.
Bisa jadi, "kartu sakti" itu memang hanya unggahan yang serba kebetulan. Toh tidak ada skor pasti untuk laga-laga semifinal dan final yang ditulis di situ.Â
Akan tetapi, bukan berarti bahwa kemungkinan adanya pengaturan lantas bisa dianggap mustahil. Sepak bola Indonesia terbukti masih jauh dari semangat antikorupsi.