Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketupat Natal

25 Desember 2021   08:56 Diperbarui: 25 Desember 2021   08:59 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi puisi Ketupat Natal - Shutterstock/Anjasari

Siti bangun pagi-pagi
tunai sholat subuh, jemari merangkai
janur demi janur jadi ketupat mini 

*

Ibunda Siti dari balik pintu dapur tersenyum
kala Siti masukkan bulir-bulir beras ranum
ketupat tanak pun menguar harum 

 *

Bunda Siti meracik opor pesanan pastor
bertabur rempah warisan leluhur
aduhai gurihnya termasyhur

*

Hari ini lonceng Natal pagi bergema
Siti dan Bundanya bergegas ke depan gereja
opor dan ketupat sumbangan untuk kaum papa 

*

Siti dan Bundanya tersenyum bahagia
tahun lalu mereka ikut antri di depan gereja
keajaiban Yang Kuasa itu nyata

*
Dari balik pintu gereja
seorang pastor mendaras doa:
"Syukur Tuhan, tak sia-sia modal untuk mereka"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun