Tampak jelas betapa tajamnya Safawi Rasid (no. 11) yang telah mencetak 4 gol dari dua laga grup B. Dia striker yang mampu mencetak gol dari tendangan, dan sundulan.Â
Safawi Rasid dipasang di sayap kanan dalam formasi 4-1-4-1 atau penyerang kanan dalam pola 4-3-3. Dia biasa naik menjadi penyerang depan dalam fase penyerangan.Â
Tampak juga striker Malaysia yang menonjol di sisi kiri, Akhyar Rashid (no. 19). Dia mencetak satu gol dan satu asis. Sangat eksplosif, terutama saat melakukan serangan balik cepat. Pemain kiri, Arif Aiman (no 13) telah menyumbang dua asis.Â
Jangan lupa, Malaysia sebenarnya bermain tidak buruk kala kalah 3-0 melawan Vietnam. Malaysia mencatat 4 upaya tembakan terarah ke gawang Vietnam. Penguasaan bola 47,2%. Akurasi umpan 81,7% (Vietnam 85,5%).
Malaysia adalah juga tim yang adaptif. Pola yang diterapkan adalah 4-3-3 (vs Kamboja) dan 4-1-4-1 (vs Laos dan vs Vietnam). Pola terakhir tampaknya menjanjikan keseimbangan dalam bertahan dan menyerang.Â
Saya memperkirakan, Malaysia akan menjalankan formasi 4-1-4-1 melawan Indonesia. Pola ini juga adalah salah satu formasi yang digunakan Manchester United di bawah Ralf Rangnick. Satu pivot dipasang untuk melapis pertahanan dan membantu penyerangan.Â
Dalam laga-laga Malaysia dengan formasi 4-1-4-1, peran pivot ini dijalankan dengan baik oleh Baddrol Bakhtiar (no. 8) yang telah menyumbang satu asis dalam laga melawan Laos. Baddrol yang berusia 33 tahun menghadirkan ketenangan di tubuh tim.
Taktik "Bunglon" Shin Tae-Yong
Shin Tae-Yong adalah pelatih cerdik. Kecerdikannya telah tampak dalam laga melawan Vietnam. STY menerapkan strategi bertahan 5-4-1 dengan mengandalkan serangan balik.Â
Shin Tae-Yong secara jujur mengakui, strateginya adalah tidak kebobolan dari Vietnam, bukan berusaha mencetak gol. Karena itu, Indonesia menggunakan formasi 5-4-1 demi meredam 3-4-3 super ofensif Vietnam.