Umpan sentuhan akhir mereka jauh dari standar. Keputusan mereka sering keliru dalam mengirim umpan di momen krusial di kotak penalti lawan. Rashford tampil lumayan sebenarnya, akan tetapi dia masih juga membuang peluang.Â
Kedua, pertahanan MU lemah di kedua sisi lapangan
Dalam beberapa kesempatan, jumlah pemain bertahan MU tidak sebanding dengan jumlah pemain lawan yang datang menyerang. Strategi Rangnick memberikan kebebasan pada dua bek sayap untuk maju rupanya berisiko.Â
Sisi sayap MU sering kosong dan menjadi bulan-bulanan serangan Norwich. Untung saja Norwich tidak berhasil mencetak satu pun gol dari sepuluh peluang mereka!
De Gea menjadi pemain tergacor dalam laga melawan Norwich yang tampil ganas. Setidaknya lima peluang matang Norwich ia gagalkan.Â
Ketiga, tidak ada rencana B yang paten kala rencana utama gagal
Sangat kelihatan, Rangnick mengandalkan para pemain yang itu-itu saja dalam dua pertandingan terakhir United. Ini sangat riskan. Bruno dan Sancho tampak kelelahan dan frustrasi.Â
Saat strategi utama macet, tidak ada rencana cadangan yang paten untuk dapat membongkar pertahanan lawan. Rangnick tampak ragu mengganti Bruno yang sudah habis bensin di pertengahan babak kedua. Dia baru diganti dengan van de Beek pada menit ke-88.Â
Komentator pertandingan mengatakan, semestinya Donny van de Beek dipercaya untuk segera masuk lapangan. Â Donny punya rasa lapar untuk membuktikan dirinya pantas dipilih sebagai pemain mula MU.Â
MU memang akhirnya menang di laga tandang yang berat. Akan tetapi, saya yakin, Rangnick sejatinya dalam hatinya panik melihat tim lawan mampu menciptakan terlalu banyak peluang di depan gawang MU.