Apa gunanya menulis curhat yang memojokkan orang lain? Apa gunanya menulis ulasan politik yang dilandasi kebencian dan penuh argumentasi ad hominem?Â
Cobalah tanyakan sebelum kita menulis dan mengunggah: apa manfaat tulisan saya ini untuk pembaca?Â
Jika lebih banyak mudarat untuk masyarakat dan bikin gaduh, tidak usah menulis untuk publik. Tulis saja di buku harian.Â
Jangan lupa, Indonesia sudah menerapkan UU ITE yang juga bisa menjerat kita. Belum lagi pasal karet pencemaran nama baik yang bisa digunakan orang untuk menjatuhkan kita. Siap hadapi tuntutan hukum?Â
Ketiga, buatlah hidup berarti dengan tulisan mulia.
Tak semua orang memiliki kemampuan, kesempatan, dan akses menulis untuk publik.Â
Bayangkan saudara-saudari kita yang harus bekerja sepanjang hari untuk menyambung hidup. Tak sempat menulis.Â
Bayangkan mereka yang tak punya listrik dan internet. Nyaris mustahil mengunggah komentar di medsos.Â
Berbahagialah kita yang punya kemampuan, kesempatan, dan akses menulis.Â
Kita bisa menulis untuk berbagi kebaikan melalui karya tulis dan komentar kita di medsos.Â
Hidup ini hanya sekali. Buatlah berarti dengan tulisan mulia. Tulisan sederhana penuh cinta lebih baik daripada tulisan hasil plagiat, tulisan asal sikat, dan asal viral sesaat.Â