Bisa kita mulai dengan apa yang kita alami setiap hari bersama keluarga dan sahabat. Psikologi praktis, diary berfaedah, kiat-kiat bermanfaat, dsb.Â
Bisa juga dengan memanfaatkan saudara, teman, dan gebetan sebagai narasumber. Umpama, Anda bisa mewawancarai kerabat yang ahli bidang tertentu.Â
3. Menjadi penulis fiksi dan non-fiksi
Cukup banyak orang sebenarnya bisa menjadi penulis generalis fiksi dan non-fiksi. Akan tetapi, umumnya merasa gamang untuk mencoba menulis di luar yang biasa ditulis.Â
Sejatinya kita bisa memetik banyak manfaat dengan menulis fiksi dan non-fiksi. Otak dan perasaan kita terlatih seimbang. Ragam tulisan menjadi penuh warna.
4. Mencoba gaya penulisan baru dan unik
Kita juga bisa mencoba gaya penulisan baru dan unik. Berbeda dengan kebiasaan kita selama ini.Â
Umpama, menciptakan tokoh-tokoh fiktif sebagai elemen penghidup tulisan. Alih-alih "saya", kita gunakan "Mister Ambyar". Judul menjadi "Kala Mister Ambyar Gowes Perdana".Â
Tema serius bisa digarap secara ceria dengan menambahkan humor. Cerpen dan karya fiksi bisa mengambil sudut pandang bukan manusia sebagai tokoh-tokohnya.Â
Tulisan bisa bergaya retro dan atau futuristik alih-alih selalu berlatar zaman sekarang.Â
5. Menemukan insan dan kelompok pendukung