"Tidak ada gunanya mengutuki kegelapan. Lebih baik berusaha menyalakan lilin pengharapan"
Live sale kini menjadi sarana ampuh untuk memasarkan dagangan di tengah pandemi dan pembatasan kegiatan luring. Memanfaatkan gawai dan media sosial, jualan daring langsung atau live sale menjadi cara untuk tetap menggaet konsumen.
Berikut ini adalah kiat membuat live sale. Semoga kiat merancang live sale ini membantu para pengusaha untuk membuat bisnis tetap laris.Â
Kiat-kiat ini adalah hasil kolaborasi antara Ruang Berbagi dan Bellaspina Indoorplant Store, UMKM tanaman dan pot hias yang dipenggawai adik saya, pengusaha muda dari Yogyakarta.
Bellaspina rajin membuat live sale yang menarik konsumen dan dapat menjadi inspirasi bagi pengusaha kecil lainnya.
Bellaspina pernah menjadi jawara pertama nasional sebuah ajang penghargaan untuk bisnis yang memberdayakan kaum perempuan yang digelar Kedutaan Besar Australia untuk RI pada 2019.
1. Merancang jadwal yang tepat
Live sale atau jualan daring perlu dijadwalkan pada saat yang tepat. Bisa memanfaatkan hari libur, akhir pekan, atau momen istimewa di mana konsumen kemungkinan besar tertarik menonton secara leluasa.Â
Saat-saat setelah konsumen baru saja menerima gaji juga bisa menjadi peluang untuk mengadakan live sale yang laris. Promosikan jadwal live sale secara berkelanjutan.
2. Memilih dan menyiapkan produk yang diunggulkan
Live sale sangat menekankan tampilan produk secara langsung di hadapan konsumen. Pedagang perlu memilih produk yang diunggulkan dan yang penampilannya meyakinkan konsumen.
Jangan sampai ketika ditampilkan, produk kelihatan kotor dan atau tetiba rusak. Wah, maunya promosi malah jadi malu sendiri.Â
3. Menyiapkan materi promosi dan melatih membawakan acara
Live sale mirip sekali dengan membawakan acara televisi langsung. Materi promosi perlu kita siapkan dengan cermat. Buat live sale menjadi acara ngobrol santai dengan konsumen.
Cara promosi kita sebaiknya jangan terlalu kentara, namun kita kemas dengan cerdas secara tersirat. Umpama: jika Anda berjualan makanan, jangan langsung promosikan harga produk. Mulai dengan obrolan santai tentang mengapa Anda memilih bisnis makanan itu.Â
Setelahnya, pembawa acara (bisa pemilik usaha itu sendiri atau karyawan) perlu dilatih agar tidak gugup. Jika belum terbiasa tampil langsung, cobalah berlatih bicara di hadapan dua atau tiga orang teman atau saudara.
Minta masukan mereka. Perlahan kita pasti bisa menjadi pembawa acara yang luwes. Tidak perlu cemas soal ketampanan atau kecantikan fisik. Yang penting adalah kelancaran berbicara dan interaksi dengan konsumen (melalui fitur percakapan).
4. Menyiapkan diskon dan bonus khusus live sale
Biasanya konsumen akan tertarik mengikuti live sale jika penjual menawarkan diskon dan bonus khusus. Dalam istilah yang sedang tren, perlu kita siapkan giveaway (GA).
Bonus dan giveaway kiranya perlu dirancang agar konsumen semakin bersemangat membeli dalam jumlah yang banyak. Umpama, jika pembelian minimal Rp300.000,- konsumen akan mendapatkan satu tiket undian giveaway.
Minta juga konsumen peserta live sale memberikan kesan dan mengunggah serta memberi tag ke toko daring kita di media sosial mereka.
5. Melakukan pembagian tugas dengan tim
Live sale memang bisa cukup melelahkan jika dilakukan seorang diri. Ada beberapa hal yang perlu kita siapkan dan kerjakan:
a. menyiapkan produk yang akan ditampilkan
b. menyiapkan gawai dan mengoperasikan gawaiÂ
c. mencatat pesanan konsumen
d. memandu acara live sale
Siapkan pembagian tugas dengan tim agar live sale bisa berjalan lancar dan mampu memikat konsumen.Â
Salam sehat selalu. Jaya UMKM.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H