Bukti dari Alkitab dan sejarawan Yahudi
Kita menemukan bukti penggunaan bahasa Yunani dalam Perjanjian Baru. Bukti terkuat ditemukan dalam interogasi Pilatus pada Yesus (Mrk 15: 2--5; Mat 27: 11-14; Luk 23: 2-5; Yoh 18: 29-38).
Pilatus kemungkinan besar berbicara dalam bahasa Yunani. Bahasa pertamanya adalah bahasa Latin. Dalam interogasi pada Yesus, hadir pula para imam kepala, para tetua, dan orang banyak. Mereka ini tidak menguasai bahasa Latin. Jika Pilatus berbicara dengan mereka, dia jelas tidak berbicara bahasa Latin.
Ada juga bukti penting bahwa bahasa Yunani, meskipun bahasa internasional, bukanlah bahasa utama pada zaman Yesus. Bukti ini tampak dalam karya sejarawan Yahudi, Flavius Josephus (37-100 M).
Dalam tulisannya, Josephus sering menunjukkan bahwa bahasa Yunani bukanlah bahasa aslinya. Dia menerjemahkan karyanya dari bahasa Ibrani ke bahasa Yunani dengan bantuan orang lain.Â
Yesus belajar bahasa Yunani
Sebagai perbandingan, bahasa Yunani pada zaman Yesus berfungsi kurang lebih seperti bahasa Inggris bagi orang Indonesia saat ini. Orang Indonesia kini umumnya bisa sedikit berbahasa Inggris sebagai bahasa internasional.
Yesus pun kiranya bisa (sedikit) berbahasa Yunani. Akan tetapi, Ia kiranya tidak menggunakan bahasa itu sebagai bahasa sehari-hari. Ia kemungkinan besar menggunakan bahasa Aram sebagai bahasa ibu dan bahasa Ibrani sebagai bahasa keagamaan.
Yesus mungkin pada awalnya mempelajari bahasa Yunani dari dua sumber. Pertama, ada kemungkinan Yesus belajar dari Yusuf yang mungkin bekerja sebagai tekton (tukang bangunan) di Sephoris.
Sephoris yang terletak hanya satu jam dengan jalan kaki dari Nazaret adalah kota bergaya Yunani. Herodes Antipas, penguasa Galilea (memerintah 4 SM-39 M) biasanya merekrut pekerja lokal untuk membangun kota-kota. Mungkin Yusuf juga direkrut untuk membangun Sephoris.