Bro Jol kembali berpidato. "Maaf, mungkin wajah saya yang lucu, ya, para ibu dan bapak?"
Hadirin kembali tertawa.Â
Bro Jol semakin bingung. Ia memberi kode agar teman-teman sekelompoknya bertanya pada warga yang duduk di dekat mereka.Â
Seorang temannya lantas bertanya pada seorang ibu. Si teman itu lalu mendekati Bro Jol dan berbisik: "Bro Jol, jangan pakai kata "para" karena di sini "para" itu artinya pantat."
Wajah Bro Jol berubah jadi makin merah. Pantas saja warga termehek-mehek kala ia berkata, "Para ibu dan para bapak".
***
Tamat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H