Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta Kita Menua

7 Agustus 2021   09:23 Diperbarui: 7 Agustus 2021   09:30 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cinta Kita Menua - Foto oleh Tristan Le dari Pexels

Cinta kita menua bersama punggung yang merapuh. Otot-otot yang tak lagi tangguh. 

Cinta kita menua bersama denyut jantung melemah. Pipi yang tak lagi merona merah.

Cinta kita menua bersama pohon jambu. Kita tanam saat lahir jabang bayi itu. Permata hati yang sayangnya cepat pergi terlalu.

Cinta kita menua bersama foto candramawa. Hari bahagia dibalut derita. Yang tahu hanya kita berdua. Kau dan aku yang piawai menyembunyikan tangis di balik tawa. 

Cinta kita menua bersama kecipak sungai di samping pondok kita. Tempat kita melarung luka cinta segitiga. Kebodohan masa muda yang berujung sesal senjakala. 

Cinta kita menua bersama doa-doa. Yang basah oleh air mata. Yang menyublim dalam sujud alim. 

Cinta kita memang telah menua. Tapi, engkau tahu, kiranaku: bersandarlah di pundak hatiku yang selalu muda. 

Aku pun mafhum, engkau menanam untukku sekuntum puspasmara baka di taman batinmu nan ranum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun