Tampaknya, situs nakal ini memakai teknologi untuk memuat ulang (nyaris) semua artikel Kompasiana. Yang mengherankan, peringkat artikel-artikel jiplakan itu cukup baik di mesin peramban terpopuler di Indonesia.Â
Contoh nyata dialami artikel saya berjudul "Mengulik Tiga Dampak Positif PON XX Papua: Mentari Harapan Baru dari Timur". Justru artikel jiplakan media nakal yang mejeng dengan gagahnya di halaman-halaman awal hasil pencarian peramban.Â
Harapan kami sebagai penulisÂ
Tidak muluk-muluk harapan kami terhadap Kompasiana sebagai rumah kami menulis. Tolonglah bantu kami memerangi penjiplakan masif terhadap karya-karya kami di Kompasiana.
Kami juga sangat mencintai Kompasiana. Jangan sampai Kompasiana justru dirugikan dengan duplikat artikel yang betebaran di aneka media penjiplak tanpa ada tindakan formal dari Kompasiana sendiri.Â
Tentu Kompasiana dengan kapasitas sebagai blog warga ternama punya daya istimewa dibanding kami, penulis warga jelata.
Kami menulis untuk ekspresi diri, edukasi, dan juga sesuap "nasi" melalui K-Rewards yang diberikan Kompasiana. Jangan biarkan situs-situs dan oknum nakal merebut jatah "nasi" kami yang tak seberapa itu.Â
Salam literasi dan edukasi. Saya sangat menanti tanggapan dari rekan-rekan dan juga dari Kompasiana.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H