Tempatkan diri Anda sebagai penulis yang ingin Anda beri masukan. Sering terjadi, penulis tertentu tidak tahu atau belum tahu kesalahan yang mereka lakukan. Bukan karena mereka sungguh berniat buruk.Â
Seperti Anda, penulis lain juga dibentuk oleh pendidikan, pandangan hidup, dan faktor-faktor kultural yang menentukan isi dan cara menulis. Belum lagi, ada perbedaan minat, renjana, dan gaya penulisan yang sangat menentukan mengapa seseorang menulis sesuatu.Â
Tentu tidak tepat jika saya mengkritik para penulis kuliner "cara memasak ini dan itu" hanya karena saya bukan penyuka tip memasak (tapi hobi makan). Tidak pas juga jika saya merundung penulis ulasan sinetron "Ikatan Cintrong Episode 3.000" karena saya benci (benar-benar cinta) sinetron. Hehe.
Wasana kata
Setiap tulisan punya pembaca dan pangsa pasarnya. Setiap penulis berhak menulis sesuai minat, asal tidak merugikan masyarakat.Â
Pengalaman menulis juga sangat menentukan. Seorang pemula tentu rawan melakukan kesalahan dalam menulis untuk umum. Kita sebagai penulis seharusnya saling membantu dan mengingatkan, bukan saling menjatuhkan.
Sebagai pembaca, kita juga diajak memajukan literasi dengan bijaksana memberikan komentar publik atas tulisan seseorang. Menulis untuk umum itu tidak mudah, kawan.Â
Sudah berani menulis untuk ditayangkan di media massa dan blog saja sudah merupakan prestasi tersendiri. Mari kita hargai. Para penulis (pemula) tentu perlu dorongan motivasi agar memperbaiki mutu tulisan.
Catatan akhir: Tulisan ini adalah pengingat diri untuk saya yang sering menyakiti orang. Salam literasi.Â
Tulisan berhak cipta. Hanya untuk ditayangkan di Kompasiana. Ruang Berbagi, Juli 2021.Â