Sekadar panduan
Mengingat nyaris tidak terbatasnya kreativitas orang Indonesia dalam membuat singkatan, beberapa panduan ini kiranya penting kita perhatikan:
Pertama, jangan lupa menjelaskan apa kepanjangan singkatan yang Anda tulis atau katakan pada mereka yang mungkin belum tahu.Â
Kedua, hindari pemakaian singkatan yang mendua arti tanpa konteks yang jelas. Misal, ABK bisa berarti Anak Buah Kapal dan juga Anak Berkebutuhan Khusus.Â
Suatu saat, saya mengira sahabat saya meminta naskah tentang Anak Buah Kapal, padahal yang dia maksud adalah Anak Berkebutuhan Khusus. Untunglah saya bertanya untuk memastikan.Â
Ketiga, patuhi saran Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan. Jika pembentukan singkatan dianggap perlu, hendaknya kita memperhatikan dua syarat berikut:
(1) Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata Indonesia (tidak lebih dari tiga suku kata).
(2) Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia yang lazim agar mudah diucapkan dan diingat.
Salciba: Salam cinta bahasa!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H