Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengulik Dua Salah Kaprah tentang Maria Magdalena

22 Juli 2021   14:44 Diperbarui: 22 Juli 2021   16:31 4348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meneladan Para Wanita Sahabat Yesus

Maria Magdalena dan Yohana serta beberapa wanita ikut serta dalam rombongan Yesus dan para murid pria dalam mewartakan Kabar Gembira. Para sahabat Yesus ini menggunakan harta, waktu, tenaga, dan keterampilan mereka untuk mendukung karya Yesus bagi orang sakit dan tertindas. Para sahabat Yesus ini adalah pribadi-pribadi yang sungguh murah hati.

Para sahabat Yesus ini sangat dekat dengan Yesus. Mereka melihat Yesus dengan mata mereka sendiri. Mereka mendengar pengajaran Yesus dengan telinga mereka sendiri, bukan dari orang lain. 

Mereka berjalan dari desa ke desa bersama Yesus dan para murid-Nya. Segala suka dan duka mereka alami bersama Yesus dan para murid pria.

Di sisi lain, para wanita mulia ini sangat hormat pada Yesus. Dalam Injil, memang tercatat hanya Maria Magdalena saja yang menyapa Yesus sebagai "Guruku! (Rabuni!)" (Yohanes 20). Akan tetapi, dapat kita perkirakan dengan mudah bahwa Yohana, Susana, dan para wanita lain juga memanggil Yesus sebagai Guru mereka.

Mereka memanggil Yesus sebagai Guru karena memang demikian adanya: Yesus adalah Guru, dan para wanita mulia tersebut adalah murid-murid-Nya. Sekali lagi, sebutan ini menegaskan bahwa para murid wanita, termasuk Maria Magdalena menaruh hormat pada Yesus.

Demikian penjelasan alkitabiah mengenai sosok Maria Magdalena. Semoga ini membuat kita paham bahwa Maria Magdalena dalam Injil-Injil adalah sosok wanita istimewa yang sama sekali bukan kekasih atau istri Yesus dan bukan pula seorang pelacur.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun