Amati aktivitas petugas fotokopi saat dokumen Anda sedang difotokopi olehnya. Minta semua hasil fotokopian yang rusak. Apalagi jika dokumen itu berisi data sensitif yang bisa disalahgunakan orang.
Bilang saja: "Tolong semua kopian rusak disendirikan dan diberikan ke saya, ya."Â
Hal ini perlu dilakukan terutama jika kita menggunakan jasa fotokopi di tempat baru yang belum kita kenal keandalannya.
4. Musnahkan hasil fotokopian rusak atau yang tidak diperlukan lagi
Jika ada mesin pencacah kertas, gunakan alat itu untuk memusnahkan fotokopian rusak atau yang tidak diperlukan lagi. Jangan sampai fotokopi KTP Anda berakhir jadi bungkus gado-gado, lalu disalahgunakan orang ^_^.
5. Minimalkan penggunaan jasa fotokopi luar yang berisiko
Sebisa mungkin, guna memfotokopi dokumen yang rawan disalahgunakan, minimalkan penggunaan jasa fotokopi eksternal yang beresiko. Meskipun hal ini bisa menurunkan pendapatan jasa fotokopi (termasuk toko kami..hiks..hiks..), kiranya hal ini baik kita lakukan.Â
Wasana kata
Pengalaman di sejumlah negara maju membuktikan bahwa masyarakat negara-negara maju sangat berhati-hati menjaga keamanan data kependudukan.Â
Di Indonesia, tampaknya kesadaran akan keamanan data kependudukan ini masih terbilang rendah. Baru ketika data kependudukan bocor dan disalahgunakan, kita tersadar.
Sebelum data kependudukan bocor, mari kita cegah dengan sikap waspada. Ingat kata Bang Napi: Waspadalah! Waspadalah!