Penampilan Alisson luar biasa dan tidak boleh dianggap remeh hanya setelah satu pertandingan saja. Jurgen Klopp sendiri menyatakan bahwa Alisson sering menyelamatkan gawang Liverpool. Alisson adalah kiper kelas dunia.
Ada sistem statistik menggunakan xG dan Post shot xG untuk mengukur kualitas seorang pemain sepakbola, termasuk penjaga gawang seperti Alisson.
Expected Goals (xG) menunjukkan kemungkinan gol dicetak dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti lokasi sepakan dan bagian tubuh yang digunakan untuk mengambil tembakan bola.
Sementara itu, Post shot XGÂ atau xG pasca-tembakan menunjukkan tembakan yang mengenai target. Post shot xG memperhitungkan kualitas dan lintasan tembakan. Itulah sebabnya mengapa ini dapat diterapkan ke penjaga gawang untuk mengetahui kualitasnya dalam penghentian tembakan.Â
Menurut metrik ini, Alisson seharusnya kebobolan sekitar 21,1 gol di Liga Premier musim ini, tetapi dia dalam kenyataan hanya kebobolan 19 gol.
Itu berarti Alisson tampil gemilang. Ada keunggulan 2,1 gol lebih sedikit yang diderita Alisson. Rata-rata kiper akan kemasukan 21 gol berdasarkan tembakan yang sama, tetapi Alisson hanya kebobolan 19 gol. Hebat!
Performa gemilang telah menjadi ciri khas sepanjang karier Alisson. Berdasarkan statistik empat musim liga terakhir untuk Liverpool dan AS Roma, xG pasca-tembakan menunjukkan bahwa rata-rata penjaga gawang akan kebobolan sekitar 18,4 gol lebih banyak daripada Alisson.
Sebagai gambaran, selama periode empat tahun yang sama, David De Gea (kiper MU) memiliki keunggulan hanya 9,6 gol sementara Jordan Pickford (Everton) hanya unggul 3,6 gol.
Alisson telah membuktikan bahwa dia adalah penjaga gawang istimewa. Uniknya, musim terbaik Alisson terjadi pada tahun sebelum dia pindah ke Anfield, saat ia tampil gemilang di Serie A dengan keunggulan 10,9 gol pada musim 2017/18.
Liverpool sangat jeli melihat statistik data Alisson ini. Alisson pun diboyong dari AS Roma dengan harga rekor dunia untuk kiper pada saat itu.
Prestasi Alisson di Liverpool