Tak ketinggalan, lewat lagu Air (1999), penyanyi cilik Joshua Suherman menjadikan kata diobok-obok akrab di telinga masyarakat. Kini jamak tersua berita berjudul "Kantor pejabat diobok-obok KPK".
Musik dan musikus memang sangat berpengaruh dalam pemopuleran kosakata dan jargon baru. Zaman kiwari kita mengenal ungkapan viral "Tarik Sis, Semongko" yang konon berawal dari celoteh pembawa acara pentas dangdut di Banyuwangi.Â
Ada pula "Ampun, Bang Jago" yang dipopulerkan Tian Storm dan Everly Salikara, musikus asal Bitung, Sulawesi Utara. Dua ungkapan ini makin merakyat berkat aneka video TikTok.
Akhirulkalam
Kembali ke topik kita. Tanpa Didi Kempot, mungkin kata ambyar tak akan merasuk di hati banyak orang dari aneka latar belakang dan generasi.
Didi Kempot membuat hati kita ambyar dengan kepergiannya setahun silam saat kita sedang sayang-sayangnya. Menariknya, sebuah pesan di bawah video lagu Ambyar bertuliskan, "Buat semua yang merasa ambyar, tetap semangat! Jalani semua dengan indah meski ambyar".
Sejatinya, almarhum Didi Kempot mengharapkan kita yang ambyar tetap tegar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H