Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Ambyar, Didi Kempot, dan Kata-kata Warisan Musikus

5 Mei 2021   13:38 Diperbarui: 5 Mei 2021   20:43 1406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Didi Kempot tampil di acara Kemendikbud yaitu Pekan Kebudayaan Nasional, Oktober 2019. (Dok. Dokumentasi PKN 2019, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud)

Salah satu alat untuk mengukur frekuensi penggunaan kata dalam pencarian pada mesin peramban adalah Google Trends. Cobalah ketik ambyar dan lacak penggunaan kata ini sejak tahun 2016. 

Tampak bahwa kata ambyar sempat sangat popular pada Mei 2020, bulan berpulangnya Didi Kempot. Kata ini masih dipakai secara luas hingga kini untuk mengungkapkan situasi hancur berkeping-keping.

Kuatnya pengaruh kata ambyar juga tercermin dalam "Sobat Ambyar", nama kelompok penggemar Didi Kempot. Nama ini resmi mereka pilih pada Juni 2019.

Ini fenomena langka. Kata ambyar menjadi pemersatu jutaan orang yang menyukai Didi Kempot. Sementara, penggemar musikus lazimnya menamakan diri mereka dengan nama pemusik terkait. Umpama, para penggemar band Sheila on 7 menamakan diri mereka sebagai SheilaGank.

Ambyar dan Kata-Kata Warisan Musikus

Selain ambyar, ada sejumlah kata yang "diwariskan" (baca: diciptakan dan dipopulerkan) para pemusik. Umpama, kata groovy berasal dari budaya musik jazz pada era 1920-an. Groovy merujuk pada 'rasa asyik' yang dinikmati pendengar jazz.

Contoh lain, kata bling yang melukiskan kilatan cahaya dipopulerkan penyanyi rap B.G atau Christopher Dorsey dalam lagu Bling Bling (1999).

Pada 2017, Oxford English Dictionary memasukkan kata stan yang dipopulerkan penyanyi rap Eminem. Dua tahun kemudian, Merriam-Webster's Dictionary juga memasukkan stan. Kata stan sebagai kata benda merujuk pada penggemar fanatik. Sementara kata kerja stan berarti menunjukkan kesukaan pada figur tertentu secara berlebihan.

Sejarah musik Indonesia pun mencatat gejala pemopuleran kata oleh para musikus tanah air, entah melalui lagu atau gaya khas mereka.

Ketika menulis tentang nasib pekerja seks komersial, kita segera teringat eufemisme kupu-kupu malam yang dipopulerkan Titiek Puspa lewat lagu Kupu-Kupu Malam (1977).

Tony Q Rastafara membuat istilah rambut gimbal menjadi tenar dengan album dan lagu Rambut Gimbal (1996). Ikon musik reggae di tanah air ini juga memopulerkan kongkalikong dengan lagu Kong Kali Kong (2010).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun