Berita seputar kasus sate beracun di Bantul, DIY yang menewaskan anak pengemudi ojol menjadi viral. Sate beracun itu ternyata dikirim seorang wanita kepada mantan kekasihnya, namun salah sasaran.
Apa hubungan antara kasus sate beracun ini dengan kasus viral lainnya, yakni "kopi sianida" dengan terpidana Jessica Kumala Wongso? Adakah kaitannya dengan gejala amorous narcissism?Â
Penting dipahami, artikel ini bersifat edukatif dan tidak bermaksud menggeneralisasi setiap pengidap amorous narcissism sebagai pelaku kejahatan. Justru artikel ini menjadi pengingat bagi Anda yang memiliki (saudara atau kawan dekat) gejala-gejala amorous naricissim.
Segeralah mencari(kan) terapi psikologis jika Anda atau orang dekat Anda memiliki gejala-gejala amorous narcissism atau narsisis asmara.Â
Kronologi kasus sate beracun di Bantul
Pada Minggu (25/4/2021), seorang wanita meminta Bandiman, pengemudi ojek online untuk mengantarkan sate kepada T. Pesanan yang anehnya tidak dilakukan secara daring, namun luring itu diantar ke alamat tujuan.
Kepada pengemudi ojek, wanita itu mengaku tidak punya aplikasi ojek online. Ini dilakukan untuk menghilangkan jejak digital. Wanita itu berpesan, sate ini dikirim atas nama seorang pria. Kebohongan lain lagi.
T, laki-laki yang menjadi pribadi tujuan pengiriman itu menolak menerima sate karena merasa tidak mengenal nama pengirim, yang belakangan diketahui fiktif.
Bandiman membawa pulang sate itu ke rumahnya di Bantul. Anak dan istrinya memakan sate yang ternyata beracun itu. Keduanya muntah-muntah. Sayang sekali, anak Bandiman meninggal dunia akibat sate beracun yang salah sasaran itu.
Selang empat hari, tersangka pelaku pengirim sate beracun itu berhasil ditangkap. Wanita berinisial NA ini mengaku sakit hati dan dendam kepada T yang dicintai pelaku, namun ternyata menikah dengan orang lain.Â
Mengingatkan pada kasus kopi sianida
Kasus sate beracun di Bantul ini mengingatkan kita pada kasus kopi sianida dengan terdakwa Jessica Wongso. Pada 6 Januari 2016, Wayan Mirna Salihin meninggal dunia usai menyeruput kopi yang ternyata berisi racun sianida.Â
Sempat dibawa ke sebuah klinik di Grand Indonesia, Mirna mengembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan menuju ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Dari hasil penyelidikan, polisi mengungkapkan bahwa ada zat sianida dalam kopi Mirna.Â
Setelah melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menetapkan Jessica Wongso sebagai tersangka pada akhir Januari 2016. Jessica dihukum penjara selama 20 tahun. Ia sekarang masih menghuni Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Jessica dinyatakan mengidap amorous narcissism oleh psikolog yang menjadi saksi ahli persidangan kopi sianida itu. Salah satu sifat pemilik kepribadian amorous narcissism ialah sering kali menggunakan kebohongan yang rumit untuk beralih dari satu hubungan ke hubungan yang lain.
Definisi dan 8 Gejala Amorous NarcissismÂ
Mungkinkah NA, tersangka kasus sate beracun di Bantul juga mengidap amorous narcissism seperti Jessica Wongso? Apa definisi amorous narcissism? Apa saja delapan gejala amorous narcissism?
Dalam studi Disorders of Personality: DSM-IV-TM and Beyond (1996), Theodore Millon menyarankan lima subtipe narsisis. Salah satunya adalah amorous narcissim atau narsisis asmara.
Pengidap narsisis asmara biasanya menggoda secara seksual, memikat, memperdaya, pintar namun tidak menyukai keintiman sejati. Seorang narsistik asmara lazimnya menuruti keinginan hedonistik, suka berbohong dan melakukan penipuan patologis.Â
Menurut laman psychologytoday, ada 8 gejala amorous narcissism atau narsisis asmara:
1. Menawan dan romantis tapi manipulatif
Banyak pengidap narsisis seksual dapat terlihat memikat dan menarik, terutama selama tahap awal hubungan, ketika mereka mencoba untuk memenangkan hati Anda.Â
Mereka menggunakan karisma untuk menarik perhatian Anda, sanjungan untuk membuat Anda merasa istimewa, rayuan (rayuan, hadiah, makan malam, liburan, dll.)Â
Seorang amorous narcissist tidak benar-benar tertarik pada Anda, tetapi hanya apa yang ingin dia ambil dari Anda. Ini seringkali untuk memenuhi kekosongan batin karena ketidakmampuan untuk menciptakan keintiman sejati.
2. Fokus berlebihan pada diri sendiri dan haus pujian
Narsisis patologis sering kali memiliki perasaan yang berlebihan tentang diri mereka sendiri. Mereka mendambakan persetujuan, sangat peka terhadap kritik. Ini terutama berlaku selama fase awal hubungan, ketika mereka berusaha membuat Anda terkesan. Â
3. Fokus berlebihan pada fisik lebih dari aspek emosional
Seorang narsisis seksual sering kali berfokus pada penampilan dan citra dirinya. Ia tidak  suka mengakui kekurangan dan kelemahan diri sendiri atau pasangan.
4. Anda ada untuk melayani kebutuhan si narsisis
Setelah masa pacaran awal di mana dia mencoba untuk mengesankan dan menyenangkan, seorang narsisis seksual mungkin mulai menuntut agar Anda memenuhi terutama kebutuhan egoisnya sendiri.Â
Dia mungkin mengharapkan Anda untuk "siap dipanggil" dan memuaskan hasrat seksual sesuka hatinya. Ia meminta Anda melakukan tindakan seksual yang hanya dia nikmati, atau menuntut Anda membatasi aktivitas Anda yang lain.Â
Alih-alih menjadi individu dengan pikiran, perasaan, dan prioritas Anda sendiri, narsisis seksual mengharapkan Anda untuk ada hanya sebagai pemuas keinginannya. Kebutuhan Anda sendiri diabaikan.
5. Terus merendahkan Anda sebagai pasangan
Untuk menyamarkan ketidakamanan dan ketidakmampuan yang tersembunyi, beberapa narsisis akan terus menerus merendahkan orang lain.Â
Dalam hubungan seksual, beberapa (tetapi tidak semua) narsisis mungkin juga menargetkan pasangannya untuk diejek. Dengan menempatkan pasangannya pada posisi psikologis yang lebih rendah, narsisis mampu melakukan tingkat dominasi dan manipulasi yang lebih besar.
6. Bereaksi negatif saat Anda tidak memenuhi kehendaknyaÂ
Karena banyak narsisis seksual tidak tahan dengan kekecewaan atau penolakan, mereka akan sering bereaksi negatif ketika Anda tidak memberikan apa yang mereka inginkan. Beberapa tanggapan umum meliputi: kemarahan agreif, mendiamkan, mengancam.
 Narsisis seksual, dengan bertindak seperti anak kecil yang pemarah atau penindas, berharap drama dan manipulasi akan menarik Anda kembali, sehingga Anda sekali lagi akan "menjadi bagian" darinya.
7. Memperlakukan Anda dengan buruk atau mengabaikan AndaÂ
Karena narsisis seksual menggunakan Anda untuk memuaskan kebutuhannya sendiri, dia mungkin mengabaikan Anda menghilang secara emosional (jika tidak secara fisik) segera setelah kepuasannya terpenuhi.
8. Perselingkuhan, kekerasan, dan kecanduan seksual
Berbagai penelitian dan penulis telah mengaitkan narsisme seksual dengan perilaku berikut: perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga , dan kecanduan seksual.Â
Salam sehat selalu. Sekali lagi, ini adalah artikel edukasi psikologi populer. Bukan suatu penghakiman yang menganggap semua pengidap narsisme seksual atau asmara sebagai pelaku kejahatan.Â
Ditulis dari sumber tepercaya. Penulis bukan psikolog.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H