Di Sisilia saja, hingga 24 Maret 2020 lalu sudah ada 846 kasus. Padahal pada 8 Maret, sehari sebelum "eksodus corona", hanya ada 53 kasus.
Hikmah bagi Indonesia
Perpindahan orang secara massal, termasuk mudik lebaran sangat potensial menyebarkan virus korona. Ada kemiripan antara situasi Italia dan Indonesia.Â
Episentrum korona di Italia (Lombardia) dan Indonesia (Jabodetabek) sama-sama adalah wilayah industri yang padat penduduk.
Eksodus massal dari Italia utara ke selatan terbukti telah meningkatkan jumlah kasus positif korona di wilayah tujuan. Mirisnya, wilayah tujuan eksodus itu bukanlah daerah maju dengan tenaga dan fasilitas kesehatan yang memadai.
Bagaimana situasi eksodus tahunan massal bernama mudik di Indonesia? Menurut data Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2019, jumlah pemudik hingga H-2 mencapai 11, 5 juta orang. Akankah kita biarkan jutaan orang dari aneka kota terdampak korona mudik tahun ini?
Demi kebaikan seluruh warga negara Indonesia, kiranya baik warga menunda mudik atas kesadaran sendiri.Â
Daripada mudik dan berakhir di rumah sakit atau rumah duka, lebih baik di rumah saja.Â
Sekali lagi, mudik jangan lewat jalur tikus. Kasihan tikusnya. Lebih-lebih, kasihan diri Anda dan keluarga Anda. Salam anak udik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H