Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jika Bisa Bahagia Jadi Penulis Jujur, Mengapa Harus Bersandiwara?

17 April 2021   10:27 Diperbarui: 17 April 2021   17:48 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, sejumlah artikel saya juga dijiplak oknum wartawan dan narablog. Saya jengkel. Inilah mungkin buah dari keburukan saya. Saya menabur apa yang saya tuai. Dulu pernah meniru artikel orang, akhirnya saya pun jadi korban plagiarisme. 

2. Tergoda merekayasa views dan tayangan artikel

Di blog komersial yang menggunakan ukuran views atau tayangan sebagai kriteria penghasilan, godaan untuk merekayasa tayangan artikel sangat besar. 

Saya tahu sejumlah trik untuk merekayasa views dan tayangan artikel. Tak perlu saya jelaskan di sini karena nanti takutnya ditiru :)

Saya juga paham, di luar sana ada saja trik, alat bot, dan mungkin juga peranti lunak yang bisa merekayasa jumlah tayangan artikel blog. 

3. Tergoda mengikuti lomba blog dengan sponsor "tidak bersih"

Saya juga sempat hampir mengikuti sebuah lomba blog dengan sponsor abu-abu. Maksudnya, lomba dengan sponsor perusahaan yang saya kategorikan "tidak bersih".

Saya sempat tergiur dengan nominal hadiah yang ditawarkan. Akan tetapi, setelah mempelajari rekam jejak perusahaan sponsor lomba blog itu, saya tidak jadi ikut lomba. 

Saya merasa berdosa jika mengikuti lomba blog yang diselenggarakan perusahaan yang merugikan manusia dan alam. Apa artinya juara dan dapat uang bila semua itu didapat di atas penderitaan orang dan alam?

Masih banyak lagi godaan duniawi yang menghampiri para penulis. Semoga pada tulisan lain, saya bisa mengulas kembali. Inti dari coretan saya ini sederhana saja: "Jika bisa bahagia menjadi penulis jujur, mengapa harus bersandiwara?"

Wasana kata, salam literasi dari saya yang masih berproses menjadi penulis tanpa sandiwara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun