Dilansir equaltimes.com, studi FES baru-baru ini membahas keresahan pekerja kurir global pada platform pengiriman makanan. Studi ini menemukan bahwa telah terjadi 527 insiden protes ketenagakerjaan kurir pengantar makanan dari 1 Januari 2017 hingga 20 Mei 2020, di 36 negara berbeda.
Sebagian besar protes kurir terjadi di Eropa, diikuti oleh Asia, yang menyumbang sekitar seperempat dari semua insiden, sedangkan seperenam terjadi di Amerika Selatan.
Nasib kurir di tengah pandemi
Kurir adalah pekerjaan yang pada dirinya sendiri sudah berisiko. Seorang kurir rawan mengalami kecelakaan lalu lintas. Kurir juga harus siap mengantar barang di segala situasi, termasuk di tengah hujan deras dan banjir.
Tak jarang, kurir mengalami kecelakaan serius, namun tidak mendapatkan perlindungan asuransi dari perusahaan. Kontrak kerja kurir seringkali tidak mencakup perlindungan terhadap hak-hak mereka sebagai pekerja.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, melakoni profesi sebagai kurir sungguh berisiko. Kurir berisiko tertular dari konsumen atau menulari konsumen. Alat pelindung diri dari virus Covid-19 seringkali harus dibeli sendiri oleh kurir karena perusahaan tidak menyediakannya.Â
Yuk Beri Tip dan Suarakan Nasib Kurir
Topik tren nasib kurir lokapasar di Indonesia menjadi momentum bagi kita untuk berusaha memanusiakan para kurir. Di tengah pandemi, merekalah pahlawan bangsa. Berkat para kurir, roda ekonomi tetap berjalan.
Bisa dibayangkan, bagaimana nasib jutaan pengusaha besar hingga kecil tanpa adanya kurir. Setali tiga uang, bagaimana konsumen bisa dengan nyaman berbelanja dari rumah tanpa adanya para kurir?
Kita perlu membantu dan menyemangati para kurir yang adalah juga pahlawan keluarga.
Ada banyak cara untuk mendukung para kurir langganan kita: