Baru-baru ini kita mendengar kabar bahwa varian baru virus corona B.1.1.7 yang berasal dari Inggris telah mulai menyebar di Indonesia. Ibarat tamu tak diundang, varian baru ini tiba di tanah air kita.
Sebagian ahli telah mewanti-wanti akan datangnya varian(-varian) baru Covid-19. Lantas, bagaimana kiat kita melindungi diri darinya?
Asal muasal varian Inggris
Varian B.1.1.7 pertama kali terdeteksi pada September 2020 di Kent, tenggara Inggris. Varian Kent ini menyebar cepat selama beberapa bulan berikutnya sampai-sampai Inggris kembali menetapkan kuncitara atau lockdown di seluruh Inggris pada bulan Januari.
Pada Februari 2021, para ilmuwan menemukan adanya 32 kasus varian baru Covid-19 yang dinamai varian B1525 di Inggris. Menariknya, ditemukan pula kasus akibat varian yang sama di sejumlah negara lain, termasuk Denmark, AS dan Australia.
Varian B1525 yang dideteksi perdana oleh para peneliti dari University of Edinburgh ini memiliki kesamaan struktur dengan varian Kent atau B.1.1.7.
Data WHO hingga 23 Februari 2021 mencatat bahwa varian B117 sudah ditemukan di 101 negara.
Varian Inggris masuk Indonesia
Dilansir kompas, dua tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Karawang, Jawa Barat, M (40) dan A (45) diketahui terpapar varian baru virus corona B.1.1.7. Kedua TKW ini bekerja di Arab Saudi. M bersama 49 orang lainnya tiba di Indonesia menumpang maskapai Qatar Airways pada 28 Januari 2021.
Sementara itu, A yang kebetulan juga asal Karawang pada 31 Januari 2021, tiba di tanah air dengan maskapai Garuda Indonesia. Dari total 33 penumpang, sebanyak 4 orang terpapar Covid-19. Salah satunya terpapar varian B.1.1.7. Setelah dirawat, keduanya pulang ke Karawang dengan status sudah negatif Covid-19.
Meski demikian, meskipun dinyatakan negatif Covid-19, ketika salah seorang TKI itu mampir ke Karawang dan kemudian menuju ke Brebes, belum diketahui bahwa dia terpapar virus corona varian B.1.1.7 yang terkenal lebih cepat menular.
Di sisi lain, para ahli memperkirakan peluang lolosnya orang-orang terpapar varian baru asal Inggris dari pantauan otoritas kesehatan Indonesia.
Penjelasan ahli WHO tentang sifat varian baru Covid-19
Dilansir laman resmi WHO, Dr Soumya Swaminathan mengungkapan beberapa hal penting terkait varian baru Covid-19.
Pertama, ada dua varian baru asal Inggris dan Afrika Selatan
Sejak awal tahun, WHO atau Badan Kesehatan Dunia telah melacak varian baru Covid-19. Saat ini sudah ada dua varian baru yang dilaporkan ke WHO. Satu diidentifikasi di Inggris dan satu diidentifikasi di Afrika Selatan.
Kedua varian ini memiliki satu perubahan yang sama, yaitu mutasi N501Y. Akan tetapi, kedua varian ini tetap punya perbedaan juga. Kedua varian ini dikaitkan dengan peningkatan jumlah kasus di kedua negara tersebut.
Kedua, kedua varian ini cenderung menyebar lebih cepat dan lebih mudah menular.
Meskipun lebih menular, sejauh ini kedua varian ini tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah atau tingkat kematian yang lebih tinggi atau manifestasi klinis yang berbeda.
Kedua varian asal Inggris dan Afrika Selatan ini tampaknya berperilaku hampir sama dengan perilaku virus sebelumnya dan menyebabkan jenis penyakit yang sangat mirip.
Ketiga, efektivitas vaksin melawan varian baru
Sekarang para ilmuwan masih mempelajari varian-varian baru SARS-CoV-2 atau Covid-19 ini. Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa vaksin yang sedang dalam pengembangan dan beberapa yang telah disetujui tetap bisa memberikan perlindungan terhadap varian-varian baru Covid-19.
Jadi, beberapa perubahan atau mutasi pada virus seharusnya tidak membuat vaksin ini tidak efektif. Tapi saat ini ada penelitian yang sedang berlangsung di laboratorium di seluruh dunia untuk benar-benar mengonfirmasi hal itu.
Jikapun ada kemungkinan kecil bahwa vaksin-vaksin yang tersedia mungkin kurang efektif terhadap salah satu atau kedua varian ini, saat ini mungkin juga ahli mengubah komposisi antigen dan vaksin dengan cukup cepat.
Singkat kata, tidak benar mengatakan bahwa vaksin-vaksin yang tersedia seratus persen tidak efektif melawan varian-varian baru Covid-19. Kita perlu menantikan konfirmasi para ilmuwan mengenai jenis vaksin mana yang tetap ampuh melawan varian-varian baru Covid-19.
Bagaimana mengenali gejala varian baru asal Inggris?
Apakah ada perbedaan signifikan gejala-gejala yang dialami pasien terpapar varian Inggris dibandingkan pasien terjangkit virus pertama? Hasil jajak pendapat ONS di Inggris mengindikasikan tidak ada gejala baru yang dilaporkan oleh pasien yang terinfeksi varian B117.
Inilah daftar gejala Covid-19 pada 3.500 orang yang terinfeksi varian baru (B117):
- 35% alami batuk
- 32% merasa kelelahan
- 25% alami nyeri otot dan nyeri
- 21,8% merasakan sakit tenggorokan
- 16% kehilangan indera perasa
- 15% kehilangan indera penciuman.
Kiranya masih terlalu dini menyimpulkan bahwa infeksi B117 memicu perubahan gejala yang signifikan. Ini adalah sebuah "kabar baik" karena berarti bahwa varian baru asal Inggris ini tidak sangat berbeda dari virus pertama. Logikanya, penanganan pun tidak menjadi lebih sukar.
Lima (5) cara melindungi diri dari varian baru Covid-19
Dilansir New York Times, varian baru Covid-19 menyebar dengan cara yang sama seperti virus corona selalu menyebar. Anda kemungkinan besar tertular virus jika Anda menghabiskan waktu di ruang tertutup dan menghirup udara orang yang terinfeksi.
Karena itu, kita perlu lebih cermat lagi melindungi diri dengan lima cara untuk menangkal varian baru asal Inggris:
1. Kenakan masker dua atau tiga lapis.
2. Jangan menghabiskan waktu di dalam ruangan dengan orang yang bukan dari rumah Anda.
3. Hindari keramaian, dan jaga jarak.
4. Cuci tangan Anda sesering mungkin, dan
5. Hindari menyentuh wajah Anda.
“Hal pertama yang saya katakan kepada orang-orang adalah bahwa varian ini bukanlah virus yang berbeda. Semua hal yang telah kami pelajari tentang virus ini masih berlaku, ”kata Dr. Ashish K. Jha, dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Brown University.
Pernyataan sanggahan (disclaimer): penulis bukan ahli kesehatan. Masukan dari ahli kesehatan sangat penulis nantikan demi penyempurnaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H