Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Inilah Lima Cara Hindari Bahaya Bisphenol A (BPA) pada Struk Belanja

3 Maret 2021   06:05 Diperbarui: 23 September 2022   07:30 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi struk belanja - Photo by Carli Jeen on Unsplash

Beberapa waktu lalu saya membaca unggahan tentang bahaya Bisphenol A atau BPA pada kertas struk belanja termal. Kita yang sering menerima kertas nota termal perlu waspada. Demikian pula para kasir dan pedagang yang kerap bersentuhan dengan kertas struk belanja termal berbahan BPA. 

Dampak BPA bagi kesehatan

Bisphenol A atau BPA lazim ditemukan pada kertas termal yang digunakan untuk mesin kartu kredit, ATM, boarding pass maskapai penerbangan, tiket film, label resep, label makanan supermarket, dan mesin kasir. 

Photo by Karolina Grabowska from Pexels
Photo by Karolina Grabowska from Pexels
Sebuah studi tahun 2015 menguji 170 nota struk kertas termal dari 62 lokasi yang berbeda termasuk supermarket, restoran, pompa bensin, dan bank. Sebanyak 168 di antara 170 struk kertas termal itu mengandung BPA.

BPA dikenal sebagai pengganggu endokrin. Penelitian telah mengaitkan BPA dengan peningkatan risiko kanker payudara dan prostat, penyakit kardiovaskular, serta kelainan perkembangan reproduksi dan otak.  Anak-anak yang sedang berkembang menghadapi risiko terbesar dari BPA.

Tingkat estrogen yang sangat tinggi mengganggu sistem reproduksi dan endokrin pria dan wanita. BPA telah ditemukan di lebih dari 90 persen orang dewasa dan anak-anak Amerika. Kadar BPA tinggi dikaitkan dengan perubahan fungsi tiroid, obesitas, diabetes, penyakit jantung, gangguan fungsi hati dan ginjal, peradangan, hiperaktif, dan gangguan belajar. 

Pada pria, tingkat tersebut telah dikaitkan dengan konsentrasi hormon seks yang berubah. Pada wanita, level tinggi BPA dikaitkan dengan dampak pada reproduksi seperti sindrom ovarium polikistik, infertilitas, keguguran, persalinan prematur, dan peningkatan risiko kanker payudara. Demikian rilis plasticpollutioncoalition.org.

BPA juga ditemukan dalam kemasan makanan dan plastik lainnya. BPA telah dilarang digunakan dalam botol bayi dan cangkir minum bayi. 

Sebuah studi tahun 2017 telah membuktikan bahwa memegang kertas sarat BPA menyebabkan peningkatan kadar BPA yang dapat diukur dalam tubuh. Demikian ungkap annshippymd.com

Bisphenol A atau BPA umum digunakan dalam botol minuman polikarbonat. BPA juga merupakan komponen dalam pelapis kaleng logam, yang melindungi makanan agar tidak bersentuhan langsung dengan permukaan logam. 

Seperti halnya ketika makanan bersentuhan langsung dengan bahan kemasan apa pun, bahan kemasan dalam jumlah kecil dan terukur dapat bermigrasi ke dalam makanan dan dapat dikonsumsi bersamanya. Demikian rilis FDA.

Bagaimana Mengenali Struk Nota Termal Berbahan BPA?
Pencetakan kertas termal adalah faktor penentu. Kita akan mengetahui hasil cetak itu termal jika kita menggores sisi cetak kertas dan melihat tanda gelap. Ciri lain kertas termal berbahan BPA adalah bahwa kertas itu akan berubah warna jika terkena panas. 

kertas termal - Foto oleh IIVQ - Tijmen Stam dari Wikimedia Commons
kertas termal - Foto oleh IIVQ - Tijmen Stam dari Wikimedia Commons
Bahaya pengganti BPA, yakni BPS
Beberapa kuitansi mungkin mengeklaim "bebas BPA", tetapi sebagai gantinya, produsen sering menggunakan lapisan kimia berbeda yang disebut BPS. Sayangnya, BPS juga mudah berpindah ke kulit dan mungkin memiliki bahaya kesehatan yang serupa. 

Tanpa mengetahui secara pasti apakah kertas struk nota termal mengandung BPA atau BPS, cara terbaik adalah menangani semua struk nota "seolah-olah" berpotensi membahayakan Anda.

Lima cara menghindari bahaya BPA dan BPS pada struk belanja

Berikut adalah lima cara untuk menghindari paparan BPA (atau BPS) dalam struk atau nota belanja kertas:
1. Katakan saja tidak saat kasir bertanya apakah Anda ingin menerima struk belanja. Bisa juga meminta tanda terima melalui cara daring, misalnya melalui email jika memungkinkan (untuk urusan belanja perusahaan).

Jika Anda memerlukan boarding pass atau tiket film, gunakan ponsel cerdas Anda alih-alih mencetak. 

2. Minta kasir untuk memasukkan kuitansi ke dalam tas. 

Ini memang bukan solusi yang tepat, karena Anda masih harus memegang struk belanja nanti dan mungkin lantas memegang makanan. Setidaknya, Anda akan dapat menangani tanda terima dengan cara Anda sendiri di waktu dan tempat lain. Hindari menempatkan kuitansi di dalam tas yang berisi produk mentah atau barang lain yang tidak dibungkus.

3. Cuci tangan Anda dengan baik setelah memegang struk belanja, terutama sebelum makan.

4. Simpan kantong plastik yang dapat ditutup kembali di dompet Anda dan minta kasir untuk menaruh stuk belanja ke dalamnya. Anda masih dapat mengumpulkan dan menyimpan, tetapi Anda tidak perlu menyentuh struk belanja. 

5. Jika Anda sering bekerja dengan struk kertas termal, kenakan sarung tangan untuk mengurangi kontak. Minta perusahaan Anda untuk mempertimbangkan mengubah ke sistem lain untuk tanda terima kertas nontermal atau menawarkan opsi tanpa kertas kepada pelanggan.

ilustrasi kertas tanpa BPA - moduldiagram.com
ilustrasi kertas tanpa BPA - moduldiagram.com

Bagaimana dengan hand sanitizer?
Anda mungkin berpikir bahwa membersihkan tangan dengan pembersih tangan (hand sanitizer) akan menjadi cara yang baik. Namun, sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa menggunakan pembersih tangan “membuka kulit Anda untuk memungkinkan BPA masuk.” 

Penggunaan hand sanitizer sebelum memegang struk belanja dapat meningkatkan penyerapan BPA hingga 100 kali lipat atau lebih. Mengoleskan losion, tabir surya, atau pelembab lain di tangan Anda juga dapat memberikan efek yang sama.

Semoga bermanfaat. Salam sehat. 

Hak cipta: Ruang Berbagi. Penggunaan artikel ini untuk tujuan komersial di luar Kompasiana tidak diperkenankan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun