Beberapa waktu lalu saya membaca unggahan tentang bahaya Bisphenol A atau BPA pada kertas struk belanja termal. Kita yang sering menerima kertas nota termal perlu waspada. Demikian pula para kasir dan pedagang yang kerap bersentuhan dengan kertas struk belanja termal berbahan BPA.Â
Dampak BPA bagi kesehatan
Bisphenol A atau BPA lazim ditemukan pada kertas termal yang digunakan untuk mesin kartu kredit, ATM, boarding pass maskapai penerbangan, tiket film, label resep, label makanan supermarket, dan mesin kasir.Â
BPA dikenal sebagai pengganggu endokrin. Penelitian telah mengaitkan BPA dengan peningkatan risiko kanker payudara dan prostat, penyakit kardiovaskular, serta kelainan perkembangan reproduksi dan otak. Â Anak-anak yang sedang berkembang menghadapi risiko terbesar dari BPA.
Tingkat estrogen yang sangat tinggi mengganggu sistem reproduksi dan endokrin pria dan wanita. BPA telah ditemukan di lebih dari 90 persen orang dewasa dan anak-anak Amerika. Kadar BPA tinggi dikaitkan dengan perubahan fungsi tiroid, obesitas, diabetes, penyakit jantung, gangguan fungsi hati dan ginjal, peradangan, hiperaktif, dan gangguan belajar.Â
Pada pria, tingkat tersebut telah dikaitkan dengan konsentrasi hormon seks yang berubah. Pada wanita, level tinggi BPA dikaitkan dengan dampak pada reproduksi seperti sindrom ovarium polikistik, infertilitas, keguguran, persalinan prematur, dan peningkatan risiko kanker payudara. Demikian rilis plasticpollutioncoalition.org.
BPA juga ditemukan dalam kemasan makanan dan plastik lainnya. BPA telah dilarang digunakan dalam botol bayi dan cangkir minum bayi.Â
Sebuah studi tahun 2017 telah membuktikan bahwa memegang kertas sarat BPA menyebabkan peningkatan kadar BPA yang dapat diukur dalam tubuh. Demikian ungkap annshippymd.com.Â
Bisphenol A atau BPA umum digunakan dalam botol minuman polikarbonat. BPA juga merupakan komponen dalam pelapis kaleng logam, yang melindungi makanan agar tidak bersentuhan langsung dengan permukaan logam.Â
Seperti halnya ketika makanan bersentuhan langsung dengan bahan kemasan apa pun, bahan kemasan dalam jumlah kecil dan terukur dapat bermigrasi ke dalam makanan dan dapat dikonsumsi bersamanya. Demikian rilis FDA.