Tagar tentang Alisson, kiper Liverpool yang lagi-lagi melakukan blunder yang berakibat kekalahan timnya, Liverpool memenuhi jagad Twitter. Aneka meme dan ungkapan ejekan mudah sekali kita temui.
Alisson, kiper Liverpool asal Brasil itu memang sedang jadi sasaran perundungan atau bully dari pencinta sepak bola. Mungkin juga sebagian (besar) fans Liverpool mempersalahkan Alisson yang telah membuat serangkaian kesalahan fatal.
Dalam laga melawan Manchester City pada Senin lalu, Alisson membuat dua kesalahan fatal atau blunder yang berbuah dua gol untuk City. Liverpool yang sempat imbang 1-1 akhirnya tumbang 1-4.Â
Kala itu pelatih Liverpool, Jurgen Klopp masih membela Alisson. Klopp mengatakan, kiper hebat seperti Alisson pun mengalami pengalaman buruk dengan membuat blunder. Klopp percaya, Alisson akan kembali menunjukkan kualitasnya.
Klopp tidak bercanda. Ia kembali mempercayai Alisson dalam laga melawan Leicester City. The Reds sempat unggul 0-1 melalui gol yang dicetak M. Salah pada menit ke-67.Â
Sayangnya hanya dalam tempo delapan menit, skor berubah. Leicester City berhasil mencetak gol penyeimbang melalui tendangan bebas James Madisson pada ke-78.Â
Dua menit kemudian, Alisson maju menghalau bola. Akan tetapi, ia justru bertabrakan dengan Ozan Kabak, bek baru Liverpool. Salah komunikasi antara dua pemain Liverpool ini berbuah gol untuk Leicester melalui kaki Vardy. Skor berubah menjadi 2-1 untuk Leicester City.Â
Liverpool  kembali kebobolan pada menit ke-85 setelah Harvey Barnes mencetak gol ketiga Liverpool.
Alisson "kerasukan" roh Loris Karius
Alisson didatangkan Liverpool untuk menggantikan kiper sebelumnya, Loris Karius. Karius memang sempat membuat blunder pada laga final Liga Champions 2017/2018. Â Karius melakukan dua kesalahan fatal sehingga Liverpool kemasukan dua kali gol Real Madrid. Akibat kesalahan fatal itu, Karius dipinjamkan ke klub Turki, Besiktas dengan masa pinjam dua tahun.Â
Kini Alisson dirundung sedang "kerasukan" roh Karius sebagai kiper pembuat blunder. Bagi sebagian pencinta sepak bola, Alisson adalah penjelmaan Karius si tukang blunder. Lebih parah lagi, ada yang bilang Alisson mewarisi "kutukan" Karius.
Kiper blunder dan sulitnya menjadi kiper
Fenomena kiper hebat seperti Karius dan Alisson yang melakukan blunder lalu menerima perundungan bukan hal baru. Kiper-kiper hebat dunia pun lazimnya melakukan kesalahan fatal dalam perjalanan karier mereka.Â
Mengapa blunder oleh kiper mudah memicu perundungan dan ejekan? Ada dua faktor. Pertama, kiper selalu disorot sebagai pintu terakhir pertahanan sebuah tim yang kerap dinilai hanya dari beberapa kali aksi saja. Sekali saja kiper salah, ia dinilai bermain buruk. Padahal, pemain-pemain di posisi bek, gelandang, dan penyerang melakukan lebih banyak kesalahan!
Kedua, kiper kerap dianggap sebagai posisi yang paling santai dalam pertandingan bola. Kiper memang jarang menyentuh bola. Akan tetapi, bukan berati menjadi kiper itu mudah. Saya sebagai mantan kiper futsal amatiran mengalami betapa susahnya jadi kiper.
Menurut saya, ada lima tantangan yang harus dihadapi tiap kiper:
Pertama, kiper dituntut pandai membaca pola serangan lawan.
Kiper memiliki pandangan luas karena ia melihat pemain-pemain lain di depannya. Serangan lawan sejak awal harus bisa dibaca kiper. Kiperlah yang mengarahkan pemain lain untuk memutus alur serangan lawan.
Kedua, kiper dituntut refleks sempurna meski jarang dapat bola
Hal ini yang mungkin kurang disadari para penonton yang bukan pemain bola. Bayangkan, kiper selalu dituntut punya refleks sempurna walau dia jarang mendapat bola. Otot-otot tubuh cenderung kaku ketika jarang dapat bola. Apalagi jika bermain di udara dingin.
Ketiga, kiper harus siap cedera (parah)
Posisi kiper adalah posisi paling rawan karena ia rentan cedera (parah). Sering kiper cedera ketika menghalau bola dan bertabrakan dengan pemain lawan atau kawan setim.Â
Keempat, kiper modern harus juga jadi penyapu bola dan pembangun serangan
Dalam sepak bola modern, kiper sekarang harus juga jadi penyapu (sweeper) dan pembangun serangan yang handal. Contoh kiper yang punya kemampuan sebaga penyapu dan perintis serangan adalah kiper Bayern Muenchen, Manuel Neuer.
Kelima, kiper jarang dipuji jika tampil baik
Coba bandingkan kiper dengan para penyerang tenar semacam Ronaldo, Messi, Neymar, Mbappe, dan sebagainya. Jika tim menang, yang disorot pasti para pencetak gol, bukan kiper yang berjibaku di bawah gawang.
Sangat jarang kiper dipuji dan jadi berita utama meski ia melakukan serangkaian penyelamatan gemilang.Â
Wasana kata
Kiranya kurang bijak merundung kiper ketika melakukan kesalahan fatal. Juga dalam beberapa laga seperti yang dilakukan Alisson. Seandainya Alisson itu striker seperti Ronaldo, tentu ia tak mendapat tekanan seberat itu. Ronaldo biasanya akan tetap dipuji dan dimainkan meski mandul mencetak gol dalam beberapa laga.Â
Mungkin Alisson perlu rehat sejenak. Cobalah main TikTok atau ngopi-ngopi sambil baca berita tentang politik Indonesia. Mungkin dia akan terhibur. Sebab kadang tingkah polah politikus Indonesia lebih lucu dari komedian. Juga lebih tragis dari blunder kiper. Wkkk...
Salam bola. Dear Alisson and Liverpool, you will never walk alone. Dari penggemar Manchester United. Hehehe...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H