Gembala: Dipilih Meski Jauh dari “Yang Suci”
Tuhan tidak memandang status dan tempat asal atau pun pekerjaan orang yang dipilih-Nya. Tuhan memilih juga pribadi-pribadi yang sehari-hari jauh dari “yang suci” untuk mewartakan kabar kebaikan.
Bukankah sering terjadi, orang-orang yang berbuat banyak kebaikan adalah mantan penjahat? Bukankah sering kita jumpai, orang-orang yang pemahaman intelektual keagamaannya pas-pasan saja ternyata berbuat banyak sekali kebaikan?
Nyatanya, dalam kisah Natal, Allah memilih mengutus malaikat-Nya menampakkan diri pada para gembala yang “tidak suci” secara ritual dan sosial!
Natal mengajak kita untuk mencintai tiap insan yang diciptakan Tuhan dalam keadaan awali nan suci.
Berhentilah menganggap orang lain kurang suci atau tidak suci. Jangan-jangan, justru kita sendiri yang mengaku suci, tetapi sedang menipu diri.
Salam damai. Selamat (jelang) Natal bagi saudara-saudari kristiani. Damai di bumi. Damai di hati kita. R.B.
--
[Tulisan ini diolah dari artikel yang pernah dimuat di blog pribadi]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H