Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengapa Natal Akhirnya Jadi Hari Libur Nasional di Irak?

22 Desember 2020   11:26 Diperbarui: 22 Desember 2020   20:00 1940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reruntuhan Ur Kasdim : Foto oleh M.Lubinski from Iraq,USA. - Flickr via Wikipedia Commons

Apa yang segera muncul di benak kita kala mendengar nama Irak? Kita mungkin tidak segera mengingat sejarah Mesopotamia (yang kini sebagian adalah wilayah Irak) sebagai tempat lahirnya agama-agama samawi atau abrahamik: Yudaisme, Kristianitas (Katolik dan Kristen), serta Islam.

Kemungkinan besar, kita akan segera mengingat peperangan dan aneka tindak kekerasan yang mencabik-cabik negeri kaya minyak ini sejak beberapa dasawarsa terakhir.

Masih segar dalam ingatan kita berita perang berkepanjangan di Irak akibat invasi sejumlah negara asing sejak 2003 hingga 2011. Korban jiwa dan luka berjatuhan, termasuk dari kalangan warga sipil yang tidak tahu apa-apa.

Kondisi Irak pascainvasi asing tak kalah menyedihkan. Kelompok-kelompok di dalam negeri saling berebut kuasa. Darah kembali tumpah. Jutaan orang menjadi pengungsi, bahkan hingga kini. Meski demikian, Irak perlahan membangun kembali negerinya dari puing-puing dan luka-luka akibat kekerasan.

Natal ditetapkan jadi hari libur nasional di Irak

Sebuah kabar mengejutkan datang dari Irak. Parlemen Irak pada awal pekan ini telah sepakat untuk menetapkan Natal sebagai hari libur nasional tahunan.

Pemungutan suara parlemen Irak yang berlangsung 16 Desember lalu dengan suara bulat memutuskan bahwa Natal pada 25 Desember mulai tahun 2020 ini akan menjadi hari libur nasional. 

Sebelumnya, warga kristiani di Irak telah diberi jatah hari libur pada tanggal 25 Desember, tetapi hari itu tidak dianggap sebagai hari libur bagi penduduk lainnya di negara mayoritas Muslim itu.

Pada 2008, pemerintah Irak menyatakan Natal sebagai hari libur pada tahun itu, tetapi ketentuan itu tidak diperpanjang. Dalam beberapa tahun terakhir, Natal hanya menjadi hari libur umum di provinsi Kirkuk.

Mengapa Natal akhirnya jadi hari libur nasional di Irak?

Pertanyaan yang lantas mengemuka adalah "Mengapa Natal akhirnya jadi hari libur nasional di Irak?" Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu kembali mengulik sejarah lahirnya agama-agama besar di dunia: Yudaisme, Kristianitas, dan Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun