Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paus Umumkan Tahun Santo Yusuf, Ini Cara Dapatkan Indulgensi

9 Desember 2020   12:30 Diperbarui: 15 September 2022   20:45 6457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah berita gembira datang dari Vatikan, Selasa 8 Desember 2020. Bertepatan dengan Peringatan Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa (Maria Immakulata), Paus Fransiskus mengumumkan dimulainya Tahun Santo Yusuf.

The Apostolic Penitentiary juga menetapkan dekrit mengenai indulgensi yang dapat diterima umat Gereja Katolik ritus barat (romawi) sepanjang Tahun Santo Yusuf yang berlangsung dari 8 Desember 2020 hingga 8 Desember 2021.

Penetapan Tahun Santo Yusuf, suami Maria ini diadakan dalam rangka peringatan 150 tahun proklamasi Santo Yusuf sebagai Pelindung Gereja Universal. Selama setahun ke depan, hingga 8 Desember 2021, umat Katolik sedunia yang hingga kini berjumlah sekitar 1,2 miliar dapat memiliki kesempatan untuk mendapatkan indulgensi.

Makna indulgensi

Menurut Katekismus Gereja Katolik (KGK) 1471, indulgensi merupakan penghapusan siksa-siksa sementara di hadapan Tuhan untuk dosa-dosa yang sudah diampuni. Umat Katolik yang sungguh ingin menerimanya dapat mendapatkan indulgensi melalui bantuan Gereja.

Ada dua jenis indulgensi yaitu indulgensi sebagian dan indulgensi penuh, bergantung dari apakah ia membebaskan dari siksa dosa temporal itu untuk sebagian atau seluruhnya. Indulgensi dapat ditujukan demi kepentingan orang yang masih hidup dan juga jiwa orang yang telah meninggal. Demikian penegasan Paus Paulus VI dalam Konstitusi Apostolik “Indulgentiarum doctrina”.

Keputusan Paus Fransiskus memproklamasikan "Tahun Santo Yusuf (Santo Yosef)" hingga tahun 2021 merupakan juga upaya memperluas kembali praktik devosi kepada Santo Yusuf.

Selama periode ini, umat beriman Katolik akan memiliki kesempatan untuk berkomitmen "dengan doa dan perbuatan baik, untuk mendapatkan, dengan bantuan Santo Yosef, penghiburan dan bantuan dalam menghadapi masalah sosial yang serius dalam dunia saat ini."

Syarat untuk mendapatkan indulgensi penuh

Indulgensi paripurna atau penuh diberikan kepada umat beriman di bawah tiga syarat umum (pengakuan dosa secara sakramental, Komuni Ekaristi, dan doa untuk intensi Paus).

Orang Katolik yang ingin mendapat indulgensi harus menunjukkan semangat untuk menjauhi segala dosa. Selain itu, orang Katolik perlu menjalani olah kesalehan berikut jika ingin mendapatkan indulgensi penuh (ada aneka alternatif yang bisa dipilih):

- Indulgensi penuh diberikan kepada mereka yang bermeditasi/merenungkan setidaknya 30 menit Doa Bapa Kami, atau mengambil bagian dalam Retret Spiritual setidaknya satu hari yang mencakup meditasi/renungan tentang Santo Yusuf. 

Dekrit dari Vatikan menyatakan, “Santo Yusuf, seorang pria beriman sejati, mengundang kita  untuk menemukan kembali hubungan sebagai anak dengan Bapa, untuk memperbarui kesetiaan pada doa, untuk mendengarkan kehendak Tuhan."

- Indulgensi juga dapat diperoleh oleh mereka yang, mengikuti teladan Santo Yusuf, melakukan pekerjaan belas kasih rohani atau fisik. Santo Yosef “mendorong kita untuk menemukan kembali nilai keheningan, kehati-hatian dan kesetiaan dalam menjalankan tugas kita.”

- Pendarasan doa Rosario Suci dalam keluarga dan di antara pasangan suami-istri adalah cara lain untuk mendapatkan indulgensi, agar "semua keluarga Katolik dapat disemangati untuk menciptakan kembali suasana persekutuan yang intim, cinta dan doa yang ada di dalam Keluarga Kudus."

- Setiap orang yang mempercayakan aktivitas sehari-hari mereka pada perlindungan Santo Yusuf dan setiap umat beriman yang meminta perantaraan Santo Yusuf dalam upaya mencari pekerjaan yang bermartabat juga dapat memperoleh indulgensi penuh.

Pada tanggal 1 Mei 1955, Paus Pius XII menetapkan pesta Santo Yusuf "dengan maksud agar martabat luhur pekerja diakui oleh semua orang".

- Indulgensi paripurna/penuh juga diberikan kepada umat beriman yang akan mendoakan Litani kepada Santo Yusuf (untuk tradisi Latin) untuk Gereja yang dianiaya, dan untuk bantuan bagi semua orang kristiani yang menderita segala bentuk penganiayaan.

Selain itu, indulgensi penuh diberikan pada umat beriman yang akan mendaraskan doa yang disetujui secara sah atau tindakan kesalehan untuk menghormati Santo Yusuf, misalnya, Doa "Kepadamu, oh Yusuf yang Berbahagia" terutama pada "19 Maret, pada tanggal 1 Mei, Pesta Keluarga Kudus Yesus, Maria dan Yusuf, pada hari Minggu St. Yusuf (menurut tradisi Bizantium) pada tanggal 19 setiap bulan dan setiap hari Rabu, hari yang didedikasikan untuk mengenang santo menurut tradisi Gereja Latin/Romawi."

Untuk orang sakit

Di tengah pandemi Covid-19, pemberian indulgensi penuh juga diberikan kepada orang sakit, orang tua, orang sekarat dan semua orang yang karena alasan yang sah tidak dapat meninggalkan rumah mereka.

Mereka (orang-orang sakit) juga dapat memperoleh indulgensi paripurna jika mereka sungguh menjauhkan diri dari dosa apa pun dan memiliki niat untuk memenuhi, secepat mungkin, tiga syarat yang biasa (yaitu pengakuan dosa secara sakramental, Komuni Ekaristi, dan doa untuk intensi Paus).

Selain itu, orang-orang sakit juga perlu melakukan perbuatan baik dan berdoa untuk menghormati Santo Yusuf, dan mempersembahkan kepada Tuhan rasa sakit dan kesulitan dalam hidup mereka.

Peran para pastor sebagai bapa pengakuan

Vatikan mendorong para bapa pengakuan untuk melayani Sakramen Tobat dan penyelenggaraan Komuni Kudus kepada orang sakit dengan semangat kemurahan hati.

Doa-doa devosi kepada Santo Yusuf

Kebetulan saya, Bobby MSF telah menyusun buku "Mencintai Santo Yusuf: Renungan dan Aneka Devosi" (Kanisius, 2019). Buku yang kata pengantarnya ditulis Uskup Agung Samarinda, Monsinyur Yustinus Harjosusanto MSF tersebut dapat didapatkan dalam wujud buku cetak maupun buku digital. 

Buku tersebut merangkum secara padat keteladan Santo Yusuf bagi umat kristiani dari segala profesi dan status kehidupan. Tidak kalah penting, doa-doa devosi Santo Yusuf yang belum dikenal di Indonesia juga bisa ditemui di dalam buku tersebut.

Termasuk Rosario Santo Yusuf, Litani Santo Yusuf, Salam Yusuf (selama ini kita hanya tahu Salam Maria, bukan?), Doa "Kepadamu, Oh Yusuf yang Berbahagia" -yang disebut dalam dekrit Vatikan, dan sebagainya.

Jika ingin bergabung dalam doa rutin mingguan (daring) Rosario Santo Yusuf bersama Komunitas Pria Katolik Paroki Santa Helena Curug, Tangerang, pembaca budiman dapat menghubungi email: ruangberbagikompasiana@gmail.com.

Salam damai. Santo Yusuf, doakanlah kami!

Baca Juga: Resensi Buku "Mencintai Santo Yusuf" Menguak Misteri Tunangan Maria

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun