- Indulgensi juga dapat diperoleh oleh mereka yang, mengikuti teladan Santo Yusuf, melakukan pekerjaan belas kasih rohani atau fisik. Santo Yosef “mendorong kita untuk menemukan kembali nilai keheningan, kehati-hatian dan kesetiaan dalam menjalankan tugas kita.”
- Pendarasan doa Rosario Suci dalam keluarga dan di antara pasangan suami-istri adalah cara lain untuk mendapatkan indulgensi, agar "semua keluarga Katolik dapat disemangati untuk menciptakan kembali suasana persekutuan yang intim, cinta dan doa yang ada di dalam Keluarga Kudus."
- Setiap orang yang mempercayakan aktivitas sehari-hari mereka pada perlindungan Santo Yusuf dan setiap umat beriman yang meminta perantaraan Santo Yusuf dalam upaya mencari pekerjaan yang bermartabat juga dapat memperoleh indulgensi penuh.
Pada tanggal 1 Mei 1955, Paus Pius XII menetapkan pesta Santo Yusuf "dengan maksud agar martabat luhur pekerja diakui oleh semua orang".
- Indulgensi paripurna/penuh juga diberikan kepada umat beriman yang akan mendoakan Litani kepada Santo Yusuf (untuk tradisi Latin) untuk Gereja yang dianiaya, dan untuk bantuan bagi semua orang kristiani yang menderita segala bentuk penganiayaan.
Selain itu, indulgensi penuh diberikan pada umat beriman yang akan mendaraskan doa yang disetujui secara sah atau tindakan kesalehan untuk menghormati Santo Yusuf, misalnya, Doa "Kepadamu, oh Yusuf yang Berbahagia" terutama pada "19 Maret, pada tanggal 1 Mei, Pesta Keluarga Kudus Yesus, Maria dan Yusuf, pada hari Minggu St. Yusuf (menurut tradisi Bizantium) pada tanggal 19 setiap bulan dan setiap hari Rabu, hari yang didedikasikan untuk mengenang santo menurut tradisi Gereja Latin/Romawi."
Untuk orang sakit
Di tengah pandemi Covid-19, pemberian indulgensi penuh juga diberikan kepada orang sakit, orang tua, orang sekarat dan semua orang yang karena alasan yang sah tidak dapat meninggalkan rumah mereka.
Mereka (orang-orang sakit) juga dapat memperoleh indulgensi paripurna jika mereka sungguh menjauhkan diri dari dosa apa pun dan memiliki niat untuk memenuhi, secepat mungkin, tiga syarat yang biasa (yaitu pengakuan dosa secara sakramental, Komuni Ekaristi, dan doa untuk intensi Paus).
Selain itu, orang-orang sakit juga perlu melakukan perbuatan baik dan berdoa untuk menghormati Santo Yusuf, dan mempersembahkan kepada Tuhan rasa sakit dan kesulitan dalam hidup mereka.
Peran para pastor sebagai bapa pengakuan
Vatikan mendorong para bapa pengakuan untuk melayani Sakramen Tobat dan penyelenggaraan Komuni Kudus kepada orang sakit dengan semangat kemurahan hati.
Doa-doa devosi kepada Santo Yusuf
Kebetulan saya, Bobby MSF telah menyusun buku "Mencintai Santo Yusuf: Renungan dan Aneka Devosi" (Kanisius, 2019). Buku yang kata pengantarnya ditulis Uskup Agung Samarinda, Monsinyur Yustinus Harjosusanto MSF tersebut dapat didapatkan dalam wujud buku cetak maupun buku digital.