Para pelaku dalam ranah domestik ini amat sulit dideteksi karena orang-orang di sekitarnya telanjur mempercayai mereka. Tanpa ada mekanisme kontrol, para pelaku dalam ranah domestik ini cenderung leluasa beraksi.
Karena itu, ada baiknya kita tidak percaya seratus persen pada mereka yang dekat dengan anak-anak kita. Orang tua dan guru perlu cermat mengamati keganjilan-keganjilan kecil yang bisa menjadi indikasi terjadinya pelecehan seksual pada anak.
Antara lain:
- anak tetiba takut berjumpa sosok tertentu yang biasa mereka jumpai
- anak menunjukkan perubahan perilaku, misalnya menjadi pendiam dan lesu
- anak dan sosok tertentu menghabiskan banyak waktu di ruang tertutup tanpa pengawasan orang lain
Kadang kala ada baiknya juga kita sebagai orang tua, guru, dan orang-orang yang dipercaya mendidik anak-anak bertindak bak detektif. Misalnya:
- memasang kamera pengawas di rumah dan sekolah (tentu dengan memperhitungkan privasi).
- sengaja mengubah ritme harian kita, tetiba pulang pada jam tak terduga untuk memeriksa kondisi anak-anak
- memperhatikan secara saksama orang-orang yang kita serahi tugas menjaga anak-anak.
2. Pelaku biasanya merekam atau meminta anak merekam perbuatan (pelecehan) seksual