Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Jadi Orang Jangan Banyak Cengkunek!

19 November 2020   17:32 Diperbarui: 27 April 2021   16:35 6076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Orang Cengkunek (Photo by Icons8 Team on Unsplash)

Saya terkekeh-kekeh kala membaca berita lokal yang dirilis sebuah koran di Provinsi Bangka Belitung pada 2017. Kala itu Gubernur Erzaldi Rosman menasihati Bupati Bangka Tengah (Bateng) Ibnu Saleh dengan berkata, "Saya titipkan Bangka Tengah jadi harus lebih baik dari yang sekarang. Hindari sikap-sikap yang membuat orang marah, dan jangan terlalu banyak cengkonek." 

Mengapa saya tertawa? Karena kata cengkonek itu juga sering saya dengar ketika masih kecil. Saya dibesarkan dalam lingkup keluarga yang pernah merantau di Kepulauan Riau sebelum kembali menetap di Kota Gudeg dan Bakpia.

Mama saya sering berkata,"Tolong bantu sapu rumah. Jangan banyak cengkonek." Mungkin karena berkali-kali dinasihati demikian, saya jadi anak alim. Hehehe. 

Cengkonek dan cengkunek

Terdorong rasa penasaran, saya menelusuri dua kata, yaitu cengkonek dan cengkunek. Cengkonek dan cengkunek intinya sama saja. Kurang lebih artinya adalah "tingkah" atau "omong" atau "cakap."

"Jadi orang jangan banyak cengkunek" artinya "jadi orang jangan banyak tingkah". Kerjakan saja apa yang diperintahkan tanpa banyak mengeluh. Kurang lebih begitu.

Kata cengkunek ini menurut Wiktionary telah ditambahkan dalam KBBI pada Oktober 2019 sebagai tambahan VI.

tangkap layar (tangyar) - dokpri.
tangkap layar (tangyar) - dokpri.
Asal dari mana?

Penjelajahan saya di dunia maya mempertemukan saya dengan kata cengkunek yang rupanya juga digunakan di Medan. Orang Medan sana juga berkata, "Jangan banyak cengkunek lah". Artinya, jangan banyak lagak atau banyak gaya atau banyak alasan.

Makna yang sama saya temukan dalam laman yang membahas bahasa Minang. Kata cengkunek ini kiranya berpadanan dengan kata cincong dan (ber)tingkah dalam bahasa Indonesia.

Juga bersinonim dengan banyak mulut, celomes, celopar, gapil mulut, beleter, dan mulut rambang.

Padanan dalam bahasa-bahasa daerah

Menjadi menarik ketika kita mencari padanan cengkunek dan cengkonek dalam bahasa-bahasa daerah. Padanan bahasa Jawa (maaf mungkin terdengar kasar) ngoko atau tingkat terbawah kiranya adalah "kakehan cangkem." Harfiahnya "banyak mulut."

Saya mau melanjutkan padanan dalam bahasa daerah lainnya, namun takut dosa karena saya bukan penutur asli bahasa-bahasa daerah selain Jawa. Apa padanan frasa "Jadi orang jangan banyak cengkonek" dalam bahasa daerah Anda?

Salam cinta bahasa. R.B.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun