Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

No Me Ames

8 November 2020   15:03 Diperbarui: 8 November 2020   15:07 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
photo by Luis Tosta on Unsplash

serbuk putih pembawa surga dunia 

dan katakata manis yang fana

membuat nuraniku terlena terpesona

dan kini aku dibenamkannya ke palung 

dalam, gelap, tak berujung

tempat gelisah yang terus mendengung

*

kala aku terpenjara dalam gelap

sesak hirup hawa pengap

engkau datang, duhai malaikat tanpa sayap

melipur hati hancur

seorang pria yang telah lebur

dalam kalangan orang-orang lacur

*

"No me ames," kataku kala lembut jemarimu

menyentuh kasar tanganku:

ku tak pantas menerima cinta tulus itu

sebab aku telah mengkhianati kasih

dari engkau, sosok welas asih

yang telah kubuat terluka perih

*

engkau terdiam terpaku 

pandangmu melayang ke masa lalu

pada altar dan bungabunga itu

saksi janji setia dan suci 

dan engkau, pujaan hati, kini berkata lagi:

"aku mencintaimu apa pun yang terjadi"

***

tamanhati, 8 nov 2020

no me ames (Spanyol): jangan mencintaiku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun