Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dear Kompasiana, Artikel Kompasianer Dicuri Media Lain, nih

24 Oktober 2020   10:33 Diperbarui: 24 Oktober 2020   10:44 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama-tama, saya aturkan selamat ulang tahun ke-12 untuk Kompasiana. Sungguh suatu kehormatan menjadi bagian kecil dari sejarah besarmu sebagai rumah narablog terbesar di Indonesia.

Dengan 15 ribu pengguna baru setiap bulan, Kompasiana memang terus berkembang. Kabarnya, sebagian besar pengguna baru adalah kawula muda berusia 18-24 tahun dan dewasa muda usai 24-35 tahun. Ini tanda yang baik. Namun, ada juga tanda kurang baik.

Pengalaman Dijiplak 

Sebenarnya sangat tidak enak mengingat pengalaman artikel dijiplak atau dimuat ulang tanpa izin. Bukan bermaksud pamer karena saya juga cuma penulis ecek-ecek. Ini saya beberkan sebagai sesuatu yang saya anggap berhikmah bagi Kompasiana dan rekan-rekan kompasianer semua. 

Terutama, semoga artikel ini dibaca oleh (calon) penjiplak artikel di Kompasiana. 

Sejumlah artikel saya yang tidak menarik telah dijiplak sejumlah media "jenius", youtuber "cerdas", dan situs "kaliber internasional". Bahkan pernah dimuat ulang tanpa izin saya oleh sebuah anak usaha Kompas Gramedia. Yang pamungkas ini berakhir damai setelah dua redaktur repot-repot menelepon saya. 

Youtuber "cerdas" pun ada yang memanfaatkan kecerdasan mereka untuk menggunakan konten orang bodoh ini. Padahal, sejak dulu saya pun sudah membuka peluang silaturahmi lewat surel yang jelas terpampang di profil akun Kompasiana saya.

Beberapa media dan youtuber penjiplak sudah saya laporkan ke Kominfo dan pihak YouTube. Beberapa telah ditindak tegas. Beberapa belum. 

Karena sudah kenyang dijiplak itu, saya berubah sikap. Saya tidak lagi menerima permintaan muat ulang artikel untuk kepentingan komersial. Sudah saya buka kesempatan silaturahmi, tapi sebagian besar pemuat ulang tidak mau mengirim surel untuk sekadar meminta izin.

Ya sudah, akhirnya saya tulis di akun saya keterangan ini: "Dilarang memuat ulang artikel untuk komersial. Hak cipta dilindungi UU."

Ketentuan Pemilik Hak Cipta Artikel Kompasianer        

Ketika mengunjungi sebuah situs, kita wajib membaca ketentuan yang berlaku. Nah, ini dia keterangan tentang aturan Hak Cipta pada laman Kompasiana:

  • Kompasianer, Pembaca atau Pengakses Kompasiana tidak diperkenankan mengambil, mengunduh, menautkan dan/atau melekatkan Konten tanpa mencantumkan nama pemilik Konten berikut sumbernya seperti tercantum pada alamat URL Konten.
  • Penggunaan Konten di Kompasiana untuk keperluan komersil hanya boleh dilakukan atas seizin Kompasianer dan pihak yang memiliki Konten tersebut.
  • Setiap Konten milik Kompasianer yang ditempatkan dan/atau ditayangkan di Kompasiana, sepanjang tidak ada klaim sebaliknya dari orang atau pihak lain, sepenuhnya menjadi milik Kompasianer yang menempatkan dan/atau menayangkannya.

Jika Anda pemilik blog lain, situs "media", youtuber, atau apa pun yang dikomersialisasi (dimonetisasi) , Anda tidak diperkenankan menggunakan konten Kompasianer tanpa izin yang bersangkutan.

Fair Use Boleh

Yang boleh menggunakan konten tanpa izin dari Kompasianer adalah pribadi/lembaga dengan kepentingan fair use. Fair use adalah kepentingan yang dapat dibenarkan, misalnya:

- tanggapan (ilmiah) atas artikel Kompasianer : wajar mengutip sebagian konten tanpa harus izin pada pemiliknya, dengan tetap mencantumkan link/utas asli Kompasiana.

- pendidikan : wajar mengutip sebagian konten untuk membuat makalah, tugas kuliah, presentasi di sekolah, materi ajar --- dengan sedapat-dapatnya tetap mencantumkan utas URL asli Kompasiana.

Agar lebih baik lagi, para pemakai fair use sebisa mungkin meminta izin atau memberi tahu Kompasianer bersangkutan lewat kolom komentar artikel terbaru atau lewat surel yang biasanya dicantumkan. 

Kami sebagai penulis akan sangat bahagia ketika diberi tahu bahwa artikel kami ditanggapi (secara ilmiah) atau dipakai untuk pendidikan! Itulah salah satu tujuan kami menulis di blog warga Kompasiana. Ikut mencerdaskan bangsa dengan tulisan sederhana.

Contoh media penjiplak artikel Kompasiana dan Kompasianer

Waduh, kita masuk ke bagian paling penting dari ulasan ini. Mana saja sih media atau oknum penjiplak artikel Kompasianer? Hmm...tidak sedikit, lho.

Contoh nyata dalam tangkapan layar:

"Media" pertama

dokpri
dokpri
Entah sudah berapa artikel Kompasianer dimuat ulang dengan tujuan komersial oleh situs "media" ini. Sejumlah rekan yang saya kenal mengaku sangat kesal karena artikel mereka dimuat ulang tanpa izin. 

Sejumlah Kanal YouTube

Setahu saya, ada sejumlah kanal YouTube memakai artikel Kompasianer, terutama artikel politik.

Ini contoh kanal pertama:

dokpri
dokpri
Kanal kedua:

dokpri
dokpri
Saya agak ragu, apakah para YouTuber ini telah meminta izin pada pemiliki konten, yaitu para Kompasianer yang namanya tertera di situ. Oke, memang ada link yang disertakan, tetapi ingat: izin tetap harus diminta pada Kompasianer penulis konten itu apabila konten itu digunakan secara komersial (terbukti, kanal YouTube itu dimonetisasi).

Media lain

Sejumlah media lain menggunakan foto unggahan Kompasianer tanpa mencantumkan nama Kompasianer dan link URL ke artikel Kompasianer. 

Saran untuk Kompasianer dan Kompasiana

Saran saya untuk Kompasianer: laporkan media/oknum penjiplak ke Kominfo (atau Youtube) dengan cara-cara yang sudah saya ulas lengkap di artikel ini (klik saja). Laporan harus disertai identitas pelapor, link asli tulisan kita, dan link jiplakan. 

Pasang keterangan seperti yang telah saya cantumkan pada profil saya. Setidaknya jika ingin "menyapa" calon penjiplak agar siapa tahu mengurungkan niatnya menjiplak artikel Anda.

Saran saya untuk Kompasiana: tolonglah kami para Kompasianer ini. Berilah dukungan bagi kami dalam memerangi pelanggaran hak cipta tulisan kami di Kompasiana.

Satu "media" yang telah memuat ulang sekian banyak artikel Kompasianer apakah akan kita biarkan saja? Kasihan Kompasianer yang sudah capek nulis, dijiplak, lalu tidak dapat apa-apa. 

Memang kami tidak selalu hanya mengejar materi, tetapi bagaimanapun, jiplakan artikel yang merajalela di luar Kompasiana jelas-jelas menurunkan peluang mendapat K-Rewards. Bagi Kompasiana, ini juga kerugian karena klik yang seharusnya untuk pemasukan Kompasiana disedot para penjiplak.

Selamat ulang tahun ke-12. Dari aku yang mencintaimu dan berusaha setia padamu, meski dijiplak berkali-kali. 

R.B. Oktober 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun