Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ini 5 Cara Sederhana Meringkas Kalimat dan Artikel Kita

15 Oktober 2020   11:33 Diperbarui: 15 Oktober 2020   11:31 1797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis itu mengasyikkan. Sering terjadi, kita demikian lancar menulis hingga tulisan kita terlalu panjang. Melebihi perkiraan semula. 

Ada sebagian penulis yang tidak peduli bahwa artikel mereka terlalu panjang. "Biar saja. Panjang berarti berbobot, kan?" 

Masalahnya, tidak semua pembaca punya waktu membaca artikel panjang. Berikut ini kelemahan kalimat dan artikel panjang dari sudut pandang pembaca masa kini:

1. Pembaca sudah lelah membaca paragraf-paragraf awal

Karena kalimat dan paragraf yang kita tulis panjang-panjang, pembaca lelah. Baru mencicipi dua paragraf awal, rasanya sudah lelah.

Akibatnya, sejumlah pembaca berhenti membaca. Padahal, hikmah artikel itu ada pada bagian tengah sampai akhir. Sayang sekali, bukan?

2. Pembaca "terpaksa" melakukan baca cepat

Sebagian (besar) pembaca artikel zaman sekarang kiranya tidak punya banyak waktu. Membaca sambil lalu saja. 

Karena itu, jika kalimat dan artikel kita terlalu panjang, pembaca seakan "terpaksa" melakukan baca cepat. Tak bisa menyimak penuh sajian gagasan kita yang sebenarnya brilian.

Ini Lima (5) Cara Sederhana Meringkas Kalimat dan Artikel

Menyadari sejumlah kerugian di atas, sebaiknya kita tahu lima cara meringkas kalimat dan naskah artikel kita. 

1. Gunakan rumus "tiga/empat" untuk paragraf

Sebuah paragraf ideal artikel media massa panjangnya maksimal sekitar tiga atau empat kalimat saja. Lebih dari itu, ketika tampil di layar ponsel yang sempit, paragraf tampak panjang.

2. Satu paragraf satu gagasan pokok saja

Jangan menggabungkan dua gagasan pokok dalam satu paragraf. Paragraf ideal memiliki satu ide pokok. Ide pokok itu dijelaskan dengan dua atau tiga kalimat penjelas.

3. Kalimat pendek berstruktur S-P-O-(K)

Kita tentu pernah belajar tentang Subjek-Predikat-Objek-Keterangan. Nah, kalimat pendek lazimnya berstruktur S-P-O dan jika perlu ditambahi K singkat. 

"Anggraeni memarahi Dul karena si Dul kemarin sedikit terlambat mengucapkan selamat ulang tahun padanya padahal sudah ditunggu-tunggu."

4. Kalimat pendek memangkas sinonim dan pengulangan gagasan

Kita sering tergoda menulis panjang lebar. Sinonim dan kata-kata kita boroskan hingga kalimat jadi panjang.

Ini paragraf sebuah artikel lawas di Kompasiana:

Lokasi menjalankan usaha ikan hias akuarium laut ini sangat mudah, usahakan yang paling penting mudah dicari dan tempatnya strategis, tempat yang luas memungkinkan memasarkan Biota laut lebih mudah dan konsumen pun akan selalu berkunjung.

Kita bisa ringkas menjadi: Sangat mudah memilih lokasi usaha ikan hias. Yang penting, lokasi strategis. Tempat luas. Tujuannya, konsumen nyaman.

5. Membuang kata-kata yang bukan bagian inti kalimat

Sejumlah kata yang lazimnya bisa kita "buang" adalah:

- 'yang' : Dia mencuri mangga yang manis dari si gadis yang cantik.

- 'bahwa' (bisa digantikan tanda koma): Pimpinanku mengatakan, kami boleh mencari pacar teman sekantor. 

- 'dan' (sering adalah sinonim atau pengulangan gagasan): Dia mencoba dan berusaha meredam kecemasan dan kegelisahan dalam hati sahabatnya.

- 'maka' : Jika engkau sungguh sayanginya, maka kita putus saja.

Beberapa frasa yang bisa kita ringkas antara lain:

- 'Seperti yang telah kita ketahui bersama' ; 'Dalam pembahasan sebelumnya kita telah menemukan bahwa...'

Wasana kata, apakah Anda membaca artikel saya ini sampai tuntas? Jika tidak, artinya saya pun masih gagal menyajikan tulisan ringkas. Alamak! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun