Pertama, ilmu pengetahuan dan iman itu memiliki bidang masing-masing, yang unik sekaligus terkait.
Di satu sisi, ilmu pengetahuan bisa membawa orang untuk melihat sesuatu yang melampaui apa yang kita lihat.Â
Di sisi lain, kita perlu menyadari ada batas antara pengetahuan dan iman. Karena itulah, Fabiola berkata bahwa fisika tidak dapat membuktikan keberadaan Tuhan.Â
Fabiola mengatakan bahwa "Sains dan (teologi) agama adalah disiplin ilmu yang terpisah, meskipun tidak antitesis (saling berlawanan). Anda bisa menjadi fisikawan yang juga beriman atau fisikawan yang tidak beriman."
Kedua, wanita peneliti sepertinya bisa membuktikan kualitas diri di tengah lingkungan kerja para ilmuwan yang hingga kini masih didominasi pria.
Wasana Kata
Semoga Fabiola menjadi inspirasi bagi kita untuk menjadi insan beriman sekaligus giat mengembangkan ilmu pengetahuan. Bagi remaja putri dan para wanita, kiranya Fabiola menjadi teladan nyata sosok wanita dengan wawasan luas dan karier gemilang.
Salam cerdas. Salam antidiskriminasi! Jangan pernah menghina pribadi lain, baik secara daring maupun luring, hanya karena ia berbeda dari kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H