5. Beri Subjudul atau Subbagian Artikel
Bayangkan, betapa bosannya membaca belasan atau puluhan paragraf "telanjang". Jika tulisan itu sungguh menarik, tentu saja tidak masalah membaca banyak paragraf.Â
Nah, agar pembaca tidak bosan, berilah subjudul atau subbagian artikel. Cara ini banyak diterapkan surat kabar cetak. Saya sangat sering memakai subjudul dan penanda bagian artikel agar saya dan pembaca tahu alur gagasan saya.
Coba baca, misalnya, artikel "Hukuman Pelanggan Prostitusi" ini (sila klik). Coba hilangkan subjudul bercetak tebal, artikel itu akan tampak panjang dan membosankan, bukan?
6. Manjakan Pembaca dengan Paragraf PendekÂ
Cara keenam ialah memanjakan pembaca dengan paragraf dan kalimat pendek. Suatu artikel yang "berat" akan teras ringan dibaca kala paragraf dan kalimat penyusunnya ringkas.Â
Saya pernah membaca artikel sebuah media daring yang paragrafnya bahkan hanya terdiri dari maksimal dua kalimat atau dua baris saja. Kalimatnya sangat padat. Membaca artikel itu terasa begitu ringan.
Paragraf yang panjang akan tampak "gemuk" di layar ponsel pembaca. Melelahkan membacanya. Pastikan satu paragraf memuat satu kalimat pokok dan maksimal tiga kalimat penjelas. Itupun harus cukup padat.
7. Tambahkan Ilustrasi dan Infografik Ciamik
Selain itu, tambahkan ilustrasi dan infografik ciamik sebagai oase di antara rentetan tulisan. Foto dan infografik karya sendiri lebih baik. Atau, pilih foto dengan lisensi bebas dipakai ulang.Â
Contoh penganggit infografik menarik adalah rekan kompasianer Khrisna Pabichara. Simak salah satu artikelnya ini yang menyajikan infografik apik sekaligus ulasan ciamik.