Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Effendi Buhing si Pembela Hutan Kinipan

27 Agustus 2020   06:13 Diperbarui: 27 Agustus 2020   06:09 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: argopuroonline.com

Pria itu tak tenang. Memandang pepohonan yang terus tumbang ditebang. 

"Itu tanah adat Kinipan. Mengapa kalian hancurkan?"

Tapi bantengbanteng besi terus mengamuk. Hutan pun remuk.

Pria perkasa itu tetiba kehilangan daya. Menangis sejadi-jadinya.

Pohon pompakan, sedawak, dan terotungan warisan moyangnya

habis tak bersisa.

*

Pria itu ingin berteriak. Apa daya, tiada tenaga tersisa

ia telah berteriak bertahun lamanya

sayang, telingatelinga pejabat tak mendengarnya

dan guyuran uang sawit telah mengalir dengan derasnya.

*

Pria itu pulang bagai prajurit kalah perang

celakanya, di tanah sendiri ia terpaksa jadi pecundang

pengusaha pendatang selalu jadi pemenang

*

Pria itu sedang melipur diri dengan senandung tentang alam

ketika orangorang berseragam 

menyeretnya bagai bromocorah paling kejam.

"Suamiku bukan penjahat!"

Seruan istri tak mampu menghambat:

Si pembela hutan Kinipan itu kini jadi pesakitan

dari balik jeruji, ia berdoa pada Tuhan:

"Dengarkan jeritan hambamu yang mencari keadilan..."

***

pojoknurani, 27/8/20

Utas berita: 1, 2 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun