Dalam kiprahnya bagi kaum sederhana di Tamiang Layang, Suster Sari dan para suster Penyelenggaraan Ilahi (PI) bekerja sama dengan banyak pemerhati kaum sederhana.Â
Selain keterlibatan gereja Katolik yang berada di bawah penggembalaan para pastor kongregasi Misionaris Keluarga Kudus (MSF), kepedulian bagi kaum sederhana ini terwujud berkat kerja sama dengan pemerintah dan banyak orang budiman dari aneka latar belakang.Â
Suster Sari yang berasal dari Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah tertarik menjadi biarawati pemerhati kaum sederhana karena terinspirasi oleh sosok ayahnya.Â
Semasa berdinas, sang ayah adalah pembina bimas Katolik TNI AU. Setelah pensiun, sang ayah aktif terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan dan gerejani di Subang, Jawa Barat.Â
"Saat saya masih kelas satu SMA, saya sering diajak Bapak berkeliling ke desa-desa sebagai katekis (pembina iman awam). Saya diserahi tugas mendampingi anak-anak, sementara Bapak mendampingi para orang tua," kenang Suster Sari.
Ia berharap, kepedulian pada sesama manusia tumbuh dalam diri generasi penerus bangsa. Cinta tulus pada mereka yang paling memerlukan bantuan semoga makin mekar dalam hati tiap insan. Semoga!
Kanal atau channel YouTube Suster Penyelenggaraan Ilahi dapat dikunjungi di utas ini.
---
NB: Ada seorang duda yang buta dan juga memerlukan "bedah rumah". Ia tinggal di pondok sederhana. Ia harus mengambil air ke sungai. WC di pondoknya tidak ada penampungan airnya. Jika pembaca terketuk memberikan bantuan, sila hubungi tim pemerhati via penulis melalui surel atau fitur percakapan Kompasiana. Salam peduli sesama.