Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Senyum Bahagia di Rumah Baru yang Terbuat dari Cinta

29 Agustus 2020   09:10 Diperbarui: 29 Agustus 2020   09:07 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kujungan para suster ke rumah lama - dokpri Sr Sari PI

Dalam kiprahnya bagi kaum sederhana di Tamiang Layang, Suster Sari dan para suster Penyelenggaraan Ilahi (PI) bekerja sama dengan banyak pemerhati kaum sederhana. 

Selain keterlibatan gereja Katolik yang berada di bawah penggembalaan para pastor kongregasi Misionaris Keluarga Kudus (MSF), kepedulian bagi kaum sederhana ini terwujud berkat kerja sama dengan pemerintah dan banyak orang budiman dari aneka latar belakang. 

Empat hari jadi - dokpri Sr Sari PI
Empat hari jadi - dokpri Sr Sari PI
"Ada donatur yang tidak ingin namanya diungkap," tutur Suster Sari yang telah dua kali bertugas di Tamiang Layang. Sejak Juli 2018, Suster Sari diberi tugas pelayanan pastoral setelah sebelumnya selama dua tahun menjadi kepala sekolah sebuah taman kanak-kanak.

Suster Sari yang berasal dari Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah tertarik menjadi biarawati pemerhati kaum sederhana karena terinspirasi oleh sosok ayahnya. 

Semasa berdinas, sang ayah adalah pembina bimas Katolik TNI AU. Setelah pensiun, sang ayah aktif terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan dan gerejani di Subang, Jawa Barat. 

"Saat saya masih kelas satu SMA, saya sering diajak Bapak berkeliling ke desa-desa sebagai katekis (pembina iman awam). Saya diserahi tugas mendampingi anak-anak, sementara Bapak mendampingi para orang tua," kenang Suster Sari.

Suster Sari (kiri) bersama kaum muda - dokpri Suster Sari PI
Suster Sari (kiri) bersama kaum muda - dokpri Suster Sari PI
Dalam pelayanannya di Kalteng, Suster Sari mengajak kaum muda untuk ikut mengunjungi kaum kecil, lemah, miskin, dan difabel. Sewaktu menjadi kepsek di sebuah TK, Suster Sari juga mengajak anak-anak untuk mengumpulkan uang sesuai kemampuan mereka untuk membantu sesama.

Ia berharap, kepedulian pada sesama manusia tumbuh dalam diri generasi penerus bangsa. Cinta tulus pada mereka yang paling memerlukan bantuan semoga makin mekar dalam hati tiap insan. Semoga!

Kanal atau channel YouTube Suster Penyelenggaraan Ilahi dapat dikunjungi di utas ini.

---

NB: Ada seorang duda yang buta dan juga memerlukan "bedah rumah". Ia tinggal di pondok sederhana. Ia harus mengambil air ke sungai. WC di pondoknya tidak ada penampungan airnya. Jika pembaca terketuk memberikan bantuan, sila hubungi tim pemerhati via penulis melalui surel atau fitur percakapan Kompasiana. Salam peduli sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun